Lifestyle
Buat Para Orang Tua, Kenali Toxic Parenting Yuk, Apakah Anda Termasuk?
Istilah orangtua yang toksik atau toxic parents tidak hanya berlaku untuk orangtua yang berperilaku buruk
PROHABA.CO , JAKARTA - Orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik buat anak-anaknya.
Melakukan dan memberikan pengasuhan yang bahagia dan sehat untuk buah hatinya.
Namun, baik disadari atau tidak, proses tersebut bisa berpotensi melukai hati anak-anak. Membicarakan keburukan anak, memberikan 'label', bahkan kekerasan fisik seperti mencubit.
Baca Selanjutnya: Eks penyidik stepanus robin minta maaf ke kpk dan polri
Baca Selanjutnya: Mengaku hanya bosan wanita ini mengamuk dan hancurkan belasan toko dengan palu
Orangtua berkilah, hal itu dilakukan karena ingin memberikan yang terbaik buat anak-anak di masa depannya.
Beririsan dengan tujuan mulia tersebut, terjadi sistem pola asuh yang justru dapat mengganggu mental anak hingga disebut sebagai toxic parenting.
Berdasarkan survei Teman Bumil dan Populix pada 212 responden ibu berusia 20-35 tahun, 83 persen di antaranya mengetahui apa itu toxic parenting. Kendati demikian, apakah itu berarti mencegah terjadinya toxic parenting? Berikut hasilnya seperti dikutip, Rabu (15/9/2021).
Apakah Saya Termasuk Orang Tua yang Toxic?
Toxic parenting datang dari perilaku yang dilakukan oleh toxic parents. Istilah orangtua yang toksik atau toxic parents tidak hanya berlaku untuk orangtua yang berperilaku buruk, seperti melakukan kekerasan fisik atau verbal.
Menjadi orangtua yang bisa meracuni kondisi psikologis anak terhitung sebagai kekerasan psikis, dan termasuk pula ke dalam kategori orangtua yang toksik.
Definisi tersebut diutarakan oleh Psikolog Klinis sekaligus Dosen Psikologi Islam IAIN Kediri, Tatik Imadatus Sa’adati, M. Psi., Psikolog.
Pemahaman tentang toxic parenting juga tecermin dari hasil survei. Hampir semua responden, yakni sekitar 90 persen ibu, tahu tentang toxic parenting. Mereka mengatakan perilaku egoisme orangtua serta kekerasan verbal dan fisik merupakan contoh dari toxic parenting.
Ada beberapa ciri khas yang biasa ditemukan pada pola asuh yang toksik, seperti:
- Membicarakan keburukan anak, terutama di depan anak.
- Egois, dengan selalu mengukur segala hal berdasarkan perasaan orang tua.
- Bertindak kasar kepada anak. Melakukan kekerasan fisik, seperti memukul, mencubit, dan lain-lain, menjadi kriteria yang paling mudah terhitung sebagai toxic parenting.
- Menagih balas budi.
- Mengejek, baik fisik maupun sifat anak.
Apakah anda pernah melakukan hal tersebut? (*)
Baca Selanjutnya: Mengidap gangguan jiwa seorang anak bakar rumah
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Apakah Anda Termasuk Toxic Parenting? Kenali Cirinya,