Tahukah Anda

Setiap Orang Utan Punya Jiwa Seni yang Berbeda

Jiwa seni rupanya tak hanya dimiliki oleh manusia. Primata nonmanusia, seperti orang utan (mawas), ternyata juga dapat menciptakan seni ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi orang utan Borneo. Pembukaan lahan disebut menjadi ancaman terhadap hilangnya habitat hewan darat di planet ini yang diprediksi dapat terjadi pada tahun 2050. 

PROHABA.CO - Jiwa seni rupanya tak hanya dimiliki oleh manusia.

Primata nonmanusia, seperti orang utan (mawas), ternyata juga dapat menciptakan seni yang mencerminkan kepribadian dan suasana hati mereka sendiri.

Hal itu terungkap setelah peneliti melakukan analisis ratusan gambar yang dibuat oleh lima orang utan betina di Tama Zoological Park di Jepang.

Mengutip IFL Science, Kamis (18/11/2021) peneliti mengungkapkan bahwa gaya menggambar beberapa orang utan berubah seiring musim.

Hal tersebut menurut peneliti kemungkinan mencerminkan fluktuasi dalam keadaan pikiran mereka.

Sepanjang 2006 hingga 2016 kelima orang utan diberi bahan menggambar.

Selama kurun waktu tersebut kelima orang utan diketahui mampu menciptakan hampir 1.500 gambar.

Namun, sebagian besar karya seni tersebut dibuat oleh satu orang utan yang sangat produktif bernama Molly.

Baca juga: Orangutan Tertua di Dunia Disuntik Mati Dalam Usia 61 Tahun

Ia juga membuat gambar yang lebih kompleks dibandingkan dengan gambar orang utan lainnya.

Kini dalam studi terbaru, peneliti menganalisis 790 gambar orang utan dan melakukan penilaian terpisah terhadap 656 karya seni yang dibuat Molly.

Temuan peneliti mengungkapkan bahwa perilaku menggambar kelima orang utan ini tidak acak.

Perbedaan di antara individu mungkin mencerminkan perbedaan gaya, keadaan pikiran, serta motivasi untuk menggambar.

Preferensi artistik atau jiwa seni individu terlihat pada warna yang digunakan oleh setiap orang utan serta bentuk yang mereka pilih untuk digambar.

Termasuk juga ruang kanvas yang mereka gambar.

Misalnya gambar Molly mengandung kontras yang lebih sedikit dibandingkan gambar hewan lain saat ia menekan krayonnya lebih ringan ke kanvas.

Dengan membandingkan kelima orang utan, peneliti mengungkapkan pula bahwa gambar Molly adalah yang paling kompleks karena lebih banyak penggunaan warna dan bentuk.

Baca juga: Permukaan Bulan Punya Oksigen yang Cukup untuk Miliaran Orang

Menariknya, peneliti juga mencatat perubahan dalam hasil artistik Molly saat musim berubah.

Di musim semi misalnya, ia cenderung menggunakan warna ungu sebagai warna dominannya, sedangkan hijau menjadi lebih menonjol di musim panas dan musim dingin.

Selain itu, dibandingkan dengan gambar musim dingin, gambar musim panas oleh orang utan Molly lebih banyak menunjukkan bentuk putaran.

Hal tersebut, menurut peneliti, bisa jadi menjadi isyarat yang menunjukkan suasana hati yang baik karena cuaca dan kehadiran lebih banyak pengunjung.

Secara umum, orang utan menggambar dengan tiga motif dasar, yakni lekukan, lingkaran, dan pola kipas.

Gaya menggambar serupa telah diamati pada primata nonmanusia lainnya termasuk simpanse.

Sementara anak-anak manusia juga cenderung menggunakan struktur ini dalam seni mereka.

"Gambar oleh simpanse, anak manusia, dan orang utan memiliki banyak kesamaan.

Ini memberikan beberapa petunjuk tentang munculnya gambar pada manusia," tulis peneliti dalam studi mereka.

Studi yang menggambarkan kreasi kera atau primata yang menunjukkan jiwa seni orang utan ini telah dipublikasikan di jurnal Animals. (kompas.com)

Baca juga: Kecanduan Minum Miras, Monyet Kanibal Dipenjara Seumur Hidup

Baca juga: Gerombolan Monyet Liar Masuk Perumahan Warga, Seorang ART Jadi Korban Serangan

Baca juga: Demi Meneliti Prilaku Monyet Yaki, Mahasiswa Ini Rela Tinggal di Hutan Selama 10 Bulan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved