Sport

MotoGP Mandalika Digelar Saat Musim Hujan, Ini Alasan Khusus di Baliknya

MotoGP Mandalika digelar pada bulan Maret 2022 mendatang. Terkuak ada alasan khusus MotoGP Mandalika Lombok digelar pada musim hujan.

Editor: IKL
WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang
Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Terkuak ada alasan khusus MotoGP Mandalika Lombok digelar pada musim hujan. 

PROHABA.CO - Terkuak ada alasan khusus MotoGP Mandalika Lombok digelar pada musim hujan.

Diketahui, MotoGP Mandalika digelar pada bulan Maret 2022 mendatang.

Direktur teknik dan operasi Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Samsul Purba mengungkapkan alasan tersebut.

"Jadi ada beberapa alasan. Pertama, Lombok di musim kemarau kurang menarik dari sisi visual.

Makanya race itu direncanakan sejak awal di musim penghujan, baik di awal, pertengahan atau akhir. Dari November sampai Maret akhir untuk balap-balap yang banyak di broadcast di dunia. Kalau musim kemarau, pegunungan disekitar Mandalika tampak coklat (gersang)," ujar Samsul saat ditemui di sirkuit Mandalika, Minggu (23/1/2022).

Itulah dasar awal pihaknya meminta ke Dorna agar balapan di gelar di musim hujan.

Bahkan, pihaknya telah mengundang Carmelo Ezpeleta selaku direktur utama dorna sport, dan Carlos Ezpeleta sebagai managing director dorna sports untuk naik helikopter melihat secara visual area sirkuit di musim kemarau dan hujan.

"Mereka senang di musim hujan. Alasan kedua, pembalap butuh tantangan. Kalau kering saja, kurang menantang, tapi kalau hujan pebalap tertantang. Itu yang membuat kami juga mempersiapkan makro tekstur track sirkuit yang nyaris sempurna dimana selisih kecepatan kering dan hujan tidak terlalu jauh," katanya.

Hal itu pun teruji saat WSBK, dimana selisih dalam satu sesi hanya 14 detik antara kering dan basah.

Padahal rata-rata sirkuit dunia memiliki selisih 50 detik.

"Jadi nyaris pembalap tidak merasakan selisihnya permukaan aspal saat basah dan kering. Jadi pebalap senang sekali, dan adrenalinnya pun keluar," tutupnya.

Jatuh Bangun Pemilik Restoran Bersyukur Ada Sirkuit Mandalika

Agus Sumardi Wijaya, pengelola restoran anda
Agus Sumardi Wijaya, pengelola restoran anda (WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang)

Wajah Agus Sumardi Wijaya tampak semringah mengisahkan restorannya yang kini mulai ramai dikunjungi banyak orang.

Penampakan yang tak pernah ia tampak sebelumnya pasca pandemi Covid-19.

Pria berusia 50 tahun ini bersyukur dengan adanya Sirkuit Mandalika bisa membantu perekonomian Lombok, khususnya Kuta Mandalika.

Masih jelas teringat olehnya, bagaimana restoran milik keluarganya yang telah berdiri sejak era 80'an harus tutup pertama kalinya gegara sepinya pengunjung akibat pandemi.

Penerbangan yang sempat ditutup menambah ketidakadaannya wisatawan yang datang ke restorannya.

"Sampai tutup dulu, dan karyawan dirumahkan. Paling hanya dua pegawai lama yang bekerja untuk bersih-bersih," tuturnya saat ditemui di restoran anda.

Tak hanya restoran, 14 ruangan kamar yang mereka biasanya sewakan pun tak ada peminatnya

Alhasil, simpanan pun mulai terkuras guna menutupi pengeluaran. Namun, tak hanya simpanan, ada pula hal lain yang mesti pihaknya tempuh.

"Sempat juga jual properti untuk biaya operasional dan menggaji karyawan. Kan tamu tidak ada, menyedihkan sekali itu," katanya.

Lantas, semenjak Sirkuit Mandila rampung dan siap menggelar WSBK, nafas segar kembali pihaknya rasakan.

Saat WSBK, banyak pengunjung yang berdatangan ke restoran miliknya yang tak jauh dari bibir pantai, meskipun WSBK belum se top MotoGP.

"Alhamdulillah, ramai," ujarnya.

Lantas, menyambut MotoGP, restoran yang ada di Jalan pariwisata ini sudah siap 100 persen.

Agus menjelaskan konsep restorannya tak akan berubah, yakni menjual makanan khas makanan Lombok seperti Bebalung, Ragi Rajang dll.

"Saya di sini memang sengaja menonjolkan makanan khas sasak. Tamunya kan rata-rata dari luar semua. Mereka ke sini pasti mencari makanan khas tradisional. Saya tonjolkan itu di sini disamping tersedia makanan lain," katanya.

Harganya sendiri cukup terjangkau, kisaran harga Rp 40.000 hingga Rp 80.000 rupiah.

Sementara itu, dengan adanya MotoGP di Lombok, Agus mengaku penasaran mengetahui langsung balapan motor bergengsi di dunia ini.

"Andalan Mark Marquez," ucapnya sambil tertawa. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com, https://jakarta.tribunnews.com/2022/01/24/panorama-dan-tantangan-pembalap-ini-alasan-di-balik-gelaran-motogp-mandalika-saat-musim-hujan?page=all

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved