Ritual Maut di Pantai Jember, 10 Orang Tewas Terseret Arus
Kegiatan ritual di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur yang digelar Minggu (13/2/2022) dini hari memakan korban jiwa ...
Menurut Bayu, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.
“Meditasi,” kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel ‘Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak’.
Kata Bayu, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.
Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.
Baca juga: Modus Ritual Buang Sial, JG Tega Hamili Anak Tiri
“Ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri, kemudian saya lari untuk menghindari ombak kedua,” kata Bayu.
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan tak lagi bernyawa.
Kesepuluh jenazah tersebut sudah dibawa ke Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifi kasi dan pendataan.
“Di Puskesmas Ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifi kasi pihak kepolisian,” demikian dilaporkan jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, dari Puskesmas Ambulu.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput, tapi jenazah belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifi kasi dan pendataan.
“Dari informasi yang kami terima, para korban berusia dewasa, belum terkonfi rmasi ada yang di bawah umur.”
Berdasarkan penjelasan seorang korban yang selamat, Bayu, waktu itu mereka memang sedang melakukan ritual lebih dari 20 orang, tiba-tiba ada ombak dua kali menerjang.
Masih berdasarkan pantauannya, petugas puskesmas tidak mendirikan posko, tetapi ada meja pelayanan yang dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI.
Mengenai identitas dan alamat para korban, Hermawan mengatakan dirinya belum mendapatkan identitas secara pasti.
Baca juga: Selamatkan Teman Terseret Arus, Santri Rela Korbankan Nyawa
“Yang pasti, kata dia, dari informasi yang kami terima korban berasal dari sejumlah daerah di Jember.
Semua jenazah dievakuasi menggunakan sejumlah mobil ambulans, yang jumlahnya kami tidak tahu pasti karena memang waktu itu ambulans silih berganti datang.