Tahukah Anda
Apa yang Menyebabkan Indonesia Rawan Bencana?
Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam dan perbuatan manusia. United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) ...
PROHABA.CO - Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam dan perbuatan manusia.
United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) mengelompokkan bencana menjadi bencana geologi, bencana hidrometeorologi, bencana biologi, bencana teknologi, dan penurunan kualitas lingkungan.
Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang berada di pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan SamuderaPasifik.
Pada bagian selatan dan timur Indonesia, terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian besarnya adalah rawa-rawa.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi inilah yang menjadi penyebab Indonesia rawan terhadap bencana, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.
Baca juga: Kapan Puncak Musim Penghujan? Waspadalah Bencana Hidrometeorologi
Baca juga: Ingin Viral, Seorang Pemuda di Gunungkidul Lukai Dirinya
Data menunjukkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kegempaan yang tinggi dibandingkan dengan negara- negara lain.
Gempa bumi yang disebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang jika terjadi di samudra.
Indonesia rawan tsunami Memiliki wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik, Indonesia kerap dilanda tsunami.
Selama kurun waktu tahun 1600-2000, terdapat 105 kali tsunami, yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi, dan 1 persen oleh tanah longsor.
Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami, terutama pantai barat Sumatra, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya, dan hampir seluruh pantai di Sulawesi.
Baca juga: Sebenarnya Alam Memberi Tanda Semeru akan Meletus
Baca juga: Pegunungan di Arab Saudi Diselimuti Salju
Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan empat kali oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.
Rawan bencana hidrometeorologi Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan.
Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur.
Namun, kondisi ini justru dapat menimbulkan beberapa ancaman, seperti bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan.
Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian bencana hidrometeorologi di Indonesia.
Jadi, waspadalah, waspadalah terutama di musim penghujan. (Kompas.com)
Baca juga: Olympus Mons, Gunung Api Terbesar di Tata Surya
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Sembilan Kali
Baca juga: Dua Pendaki Hilang di Gunung Malabar, Tim SAR Lakukan Pencarian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/Peta-Gempa-Indonesia-Tahun-2019.jpg)