Berita Aceh Utara
Ternak yang Terindikasi PMK di Aceh Utara Sudah Mencapai Tujuh Ribu Ekor
Pada 27 Mei 2022, jumlah kasus yang ditemukan di Aceh Utara baru 1.400 ekor. Artinya terjadi peningkatan 5.784 kasus selama sebulan.
PROHABA.CO, LHOKSUKON – Ternak yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, terus meningkat dalam tiga hari terakhir ini.
Bahkan dalam tiga hari terakhir ini terjadi peningkatan yang signifikan kasus PMK tersebut di Aceh Utara.
Data yang diperoleh Prohaba.com, dari Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara, pada 27 Juni 2022 jumlah ternak yang terindikasi PMK mencapai 7.184 kasus.
Baca juga: Ternak di Pidie Terjangkiti PMK, Stok Obat Kosong
Sedangkan pada 27 Mei 2022, jumlah kasus yang ditemukan di Aceh Utara baru 1.400 ekor. Artinya terjadi peningkatan 5.784 kasus selama sebulan.
Dari jumlah itu,6.681 ekor sapi dan sisanya 507 ekor adalah kerbau. Jumlah terbanyak sapi yang terindikasi PMK di Kecamatan Tanah Jambo Aye yaitu 1.550 ekor, kemudian di kecamatan Cot Girek 1.219 ekor, dan Kecamatan Lhoksukon 687 ekor.
Sedangkan untuk ternak kerbau terbanyak ditemukan di Kecamatan Cot Girek mencapai 405 ekor dan di Kecamatan Baktiya 42 ekor dan di Kecamatan Samudera, Sawang dan Banda Baro masing-masing ditemukan 12 ekor.
“Dari 7.184 ekor ternak yang terindikasi PMK, yang sudah berhasil disembuhkan mencapai 2.044 ekor,” ujar Kepala Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Ir Lilis Indriansyah MP melalui Sekretaris, Drh Muzakir kepada Serambinews.com, Senin (27/6/2022).
Kemudian ternak yang sudah mati karena terindikasi PMK sudah mencapai 30 ekor. Lalu yang dipotong paksa setelah terindikasi kasus tersebut dua ekor.
Baca juga: Peternak Deli Serdang Resah, Ratusan Sapi Terjangkit PMK
Untuk diketahui kasus PMK pertama kali ditemukan di Aceh Utara pada 11 Mei 2022 di Desa Langkahan Kecamatan Langkahan oleh petugas setelah mendapat laporan dari masyarakat.
Gejalanya luka di mulut dan kaki (kuku hampir lepas), tidak bisa makan dan kondisi sangat lemah. (*)