Pelita Umat
Sunnah Perintah Puasa Tasua dan Asyura, Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Dasar Hukumnya
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan ganjaran pahala puasa Tasu'a dan Asyura serta kemuliaan bulan Muharram bagi kaum muslim.
PROHABA.CO - Tak sampai 24 jam, Tahun Baru Islam 2022 akan tiba.
Bukan lagi hitungan hari melainkan jam sudah menuju bulan Muharram 1444 Hijriyah dan umat Islam diperintahkan puasa sunnah.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan makna perintah puasa Tasu'a sebelum puasa Asyura.
Selepas bulan Zulhijah 1443 Hijriyah, maka akan memasuki tahun baru 1444 Hijriyah diawali bulan pertama Muharram.
Terdapat amalan-amalan sunnah yang bagus dikerjakan umat Islam, salah satunya puasa di Bulan Muharram.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tanggal 9 dan 10 Muharram ada sunnahnya kaum muslim berpuasa dua hari.
"Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW perintahkan kita berpuasa di Hari Tasu'a dan Asyura, dikerjakan satu bulan setelah bulan Zulhijah," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Kajian Ar-Rahman.
Landasan hadist puasa Asyura yakni ada seorang sahabat datang kepada Nabi SAW tepatnya pada 10 Muharram selepas shalat Dhuha dan berkata orang-orang Yahudi sedang berpuasa.
Nabi Muhammad pun berusaha mencari tahu melalui sahabat-sahabatnya yang bertanya kepada kaum Yahudi.
"Ternyata kaum Yahudi puasa di 10 Muharram adalah hari dimana Allah selamatkan Nabi Musa As dari kejaran Fir'aun, mereka puasa sebagai tanda syukur kepada Allah," paparnya.
Mengetahui hal itu, lantas Rasulullah SAW merasa umat Islam lebih berhak atas Nabi Musa As, maka diperintahkan untuk puasa di 10 Muharram.
Fadhilah puasa Asyura di 10 Muharram adalah dapat menghapus dosa di 365 hari telah lewat atau setahun yang lalu.
Makna puasa di Hari Tasu'a pada 9 Muharram, tak lain agar umat muslim berbeda atau menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram.
Ustadz Khalid Basalamah pun mengimbau jangan menunda-nunda amal shaleh selagi masih bisa dikerjakan dan sampai pada ajal menjemput.
"Kita tidak tahu sampai mana peluang untuk beramal shaleh, berubah jadi yang lebih baik dan shaleh adalah prestasi, tetap dalam keterpurukan adalah kesalahan fatal, maksimal dalam ibadah dan harus kita sendiri yang berubah," tukas Ustadz Khalid Basalamah.