Haba seleb

Vape Sama Bahaya dengan Rokok Konvensional, Berisiko bagi Kesehatan Jantung

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa vape menyebabkan kerusakan pembuluh darah sebanyak rokok tembakau

Editor: IKL
Tribunnews.com
ilustrasi rokok elektrik 

Iritasi ini kemudian memicu sinyal biologis di saraf vagus.

Selanjutnya, ini bertanggung jawab atas fungsi organ internal yang tidak disengaja, yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah.

Mengenai bagaimana hal itu menyebabkan kerusakan pembuluh darah tersebut, para ilmuwan belum mengetahuinya.

Lebih bahaya jika pakai rokok sekaligus vape

Berbicara tentang penelitian tersebut, Dr Matthew Springer mengatakan: "Kami terkejut menemukan bahwa tidak ada satu pun komponen yang dapat Anda hilangkan untuk menghentikan efek merusak dari asap atau uap pada pembuluh darah."

Selain menemukan seberapa besar kerusakan vape pada sistem kardiovaskular, para peneliti menyimpulkan bahwa vape dan merokok menciptakan ancaman ganda.

Baca juga: Beri Kejutan Ke Penggemar Indonesia, MLTR Siap Tampil Lagi di Jakarta

Mengenai hal ini Dr Springer berkata: “Temuan ini menunjukkan bahwa menggunakan dua produk bersama-sama, seperti yang dilakukan banyak orang, dapat meningkatkan risiko kesehatan mereka dibandingkan dengan menggunakannya secara individual."

“Merokok dan vape dapat memiliki efek kardiovaskular berbahaya yang serupa, tetapi setiap kondisi menyebabkan beberapa efek berbahaya potensial yang tidak dimiliki oleh kondisi lainnya.

“Perbedaan ini menunjukkan bahwa penggunaan produk ganda, yang berarti merokok rokok yang mudah terbakar dan juga menggunakan produk rokok elektrik, sebenarnya bisa lebih buruk untuk kesehatan pembuluh darah daripada merokok atau vape saja.”

Vape sebabkan masalah lain seperti bronkitis dan asma

Meskipun temuan besar, ini bukan pertama kalinya vape ditemukan menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2019 menemukan bahwa penggunaannya meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi jangka panjang seperti emfisema, bronkitis, dan asma.

Para penulis menyimpulkan: “Penggunaan rokok elektrik merupakan faktor risiko independen untuk penyakit pernapasan selain merokok tembakau yang mudah terbakar. Penggunaan ganda, pola penggunaan yang paling umum, lebih berisiko daripada menggunakan salah satu produk saja.”

Akibatnya, penelitian tersebut sampai pada kesimpulan serupa dengan dua yang diterbitkan tahun ini, bahwa vape tidak bebas risiko.

Meskipun lebih aman daripada merokok, dan batu loncatan untuk berhenti, penelitian menunjukkan itu adalah batu yang paling baik diinjak sebentar atau dihindari sama sekali.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Vape Sama Bahaya dengan Rokok Konvensional, Berisiko bagi Kesehatan Jantung

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved