Dampak Angin Kencang
Tanaman Padi di Abdya Rebah akibat Diterjang Angin Kencang
Tanaman padi di kawasan Blang Beu'ah, Desa Pawoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), rebah.
Kondisi tersebut membuat para petani setempat pusing tujuh keliling karena peristiwa itu terjadi saat tanaman padi tersebut menjelang panen.
Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya
PROHABA.CO, BLANGPIDIE - Tanaman padi di kawasan Blang Beu'ah, Desa Pawoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), rebah.
Hal itu terjadi akibat kawasan itu kerap dilanda hujan deras yang disertang terjangan angin kencang dalam seminggu terakhir
Kondisi tersebut membuat para petani setempat pusing tujuh keliling karena peristiwa itu terjadi saat tanaman padi tersebut menjelang panen.
Informasi yang diterima Selasa (7/11/2023), kondisi itu dialami oleh sebagian petani di Desa Pawoh, Kecamatan Susoh, Abdya.
Di mana, dalam minggu ini kawasan tersebut sering dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Akibat kejadian itu, petani terancam merugi karena hasil panen akan berkurang.
"Tanaman padi yang sudah mendekati masa panen tersebut rebah dan rusak karena diterjang angin kencang pada Senin (6/11/2023) kemarin.
Untuk mencegah padi yang rebah itu membusuk, sebagian terpaksa dipanen lebih awal," kata Bang Nay, petani setempat.
Baca juga: BRAT GAWAT, Kawanan Gajah Obrak-abrik Tanaman Padi Siap Panen di Pidie
Baca juga: Kawanan Gajah Mangsa Puluhan Karung Padi Petani, Pisang dan Jagung Juga Dirusak
Baca juga: Banjir Terjang Lampung, Ribuan Hektare Tanaman Padi di 7 Kabupaten/Kota Gagal Panen
Tak hanya itu, menurut Bang Nay, terjangan angin kencang juga menyebabkan bulir padi banyak yang rontok.
Akibatnya, petani di kawasan itu merugi karena jumlah panen mereka berkurang.
"Selain itu, kualitas padi juga turun.
Hal ini mengakibatkan harga jual lebih murah," sambungnya.
Jika cuaca buruk terus berlanjut, Bang Nay dan petani lain khawatir luas tanaman padi yang rusak akan terus bertambah.
Sebab, sebagian dari lahan persawahan setempat belum seluruhnya panen.
"Sebagian panen mulai kemarin.
Malah, menurut informasi harganya juga turun yakni Rp 6.400 per Kilogram dari harga sebelumnya Rp 6.800 per Kilogram," pungkas Bang Nay. (*)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.