Berita Viral

Penyiar Berita TV Dipecat Usai Menampilkan Cangkir Starbucks hingga Menuai Kontroversi

Turki telah memulai boikot secara luas terhadap Starbuks, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut menunjukkan simpati terhadap Israel

Penulis: TM Farizi | Editor: Muliadi Gani
X/@WHO18811938
Pembawa berita yang berusia 45 tahun diberhentikan dari posisinya 

Penyiar Berita TV Dipecat Karena Menampilkan Cangkir Starbucks

PROHABA.CO - Seorang pembawa berita TV pemenang penghargaan yang berbasis di Turki diberhentikan dari posisinya setelah terlihat di depan kamera dengan cangkir Starbucks dimejanya.

Tindakan ini menimbulkan kontroversi di negara berpenduduk mayoritas Muslim, di mana perusahaan yang berbasis di Seattle dianggap memiliki afiliasi pro Israel.

Setelah siaran hari pada Minggu (24/12/2023), Meltem Gunay, seorang wanita penyiar berita yang berusia 45 tahun di TGRT Haber, dan direktur program segera diberhentikan, seperti yang dilaporkan oleh konglomerat televisi Turki.

Perusahan media yang berbasis di Istanbul dalam sebuah pernyataan mengatakan, pihak mereka memiliki pemahaman yang mengetahui kepekaan masyarakat Turki mengenai Gaza dan akan membela mereka sampai akhir.

Baca juga: H&M dan Starbucks Gulung Tikar, Efek Gerakan Boikot Produk Pro Israel

"Kami tidak menyetujui tindakan presenter dan sutradara yang kontrak kerjanya diputus tersebut, serta kami mengutuk keras hal tersebut," bunyi dari pernyataan tersebut, dikutip dari NDTV.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pembawa acara dan direktur siaran berita itu diberhentikan karena alasan yang adil setelah mereka diketahui bertindak bertentangan dengan prinsip tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, para pecinta kopi di seluruh Turki telah memulai boikot secara luas terhadap Starbuks, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut menunjukkan simpati terhadap Israel, seperti yang ditegaskan oleh para simpatisan pro-Palestina.

Video viral yang dibagikan di media sosial menggambarkan sejumlah masyarakat berunjuk rasa di luar kedai Starbucks, dengan mendesak pelanggan untuk tidak mengunjungi perusahaan kopi tersebut.

Baca juga: BEREH, MUI Serukan Muslimin Indonesia Boikot Produk Israel dan Antek-anteknya

Sementara itu, Starbucks berada dalam posisi defensif di Amerika Serikat ketika para pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kritik terhadap Israel dan menyatakan simpati terhadap Palestina.

Pekan lalu, CEO Starbucks Laxman Narasimhan menyalahkan representasi yang keliru di media sosial tentang apa yang mereka perjuangkan, dalam sebuah surat yang tampaknya membahas kontroversi baru-baru ini mengenai sikap kedai kopi tersebut Israel dan Hamas.

(Penulis adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat)

 

Baca juga: Penyiar TV Tuding AS Tak Akui Kekuaatan Rusia Usai Sebut Rudal Balistik Sarmat Bukan Ancaman

Baca juga: Astrid Tiar Nyaman Sebagai Presenter dan Banyak Tolak Tawaran Main Film

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved