Banjir Bandang Sumbar
Guru Honorer di Padang Panjang Terseret Banjir Bandang Sampai 72 Km, Jasadnya Mengapung di Pantai
Seorang guru honorer di Padang Panjang ikut menjadi seorang dari puluhan korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang Sumbar.
Kemudian, RY diduga terseret arus sungai hingga 72 kilometer (Km) dari Padang Panjang melewati Padang Pariaman hingga akhirnya ditemukan di Pantai Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, pada Minggu (12/5/2024).
PROHABA.CO, PADANG – Seorang guru honorer di Padang Panjang ikut menjadi seorang dari puluhan korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Sabtu (11/5/2024).
Guru honorer perempuan berinisial RY (36) itu awalnya dilaporkan hilang terseret banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Kemudian, RY diduga terseret arus sungai hingga 72 kilometer (Km) dari Padang Panjang melewati Padang Pariaman hingga akhirnya ditemukan di Pantai Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, pada Minggu (12/5/2024).
Saat ditemukan, jasad RY dalam posisi mengapung di pantai tersebut.
Informasi itu disampaikan Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delvina, saat dihubungi Kompas.com, pada Senin (13/5/2024).
"Benar, ada penemuan mayat perempuan mengapung di Pantai Pasir Jambak.
Awalnya kita tidak tahu itu korban banjir Padang Panjang," ujarnya.
Yanti menjelaskan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh nelayan.
Lalu, nelayan itu melaporkan temuan tersebut ke warga lain dan selanjutnya diteruskan ke Polsek Koto Tangah, Padang.
Mendapat laporan tersebut, sambung Yanti, personel Polsek Koto Tangah langsung menuju ke lokasi.
Setelah dievakuasi tim SAR, jasad perempuan itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Padang.
"Awalnya kita tidak mengetahui identitasnya, hanya memiliki ciri-ciri ada tahi lalat di belakang kepala," ungkap Kasi Humas Polresta Padang, Ipda Yanti Delvina, dikutip dari Tribunnews.com.
Setelah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Panjang, sambung Yanti, jasad tersebut dipastikan korban banjir bandang dari Padang Panjang.
"Jenazah korban akhirnya dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.
Sementara itu, hingga Senin (13/5/2024) sore, tercatat 44 orang meninggal akibat banjir bandang di Sumatera Barat tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan, korban meninggal itu berasal dari lima kabupaten/kota.
Rinciannya, sebut Muhari, 19 orang berasal dari Kabupaten Agam, 14 orang dari Tanah Datar, 2 orang dari Padang Panjang, 1 orang dari Kota Padang, dan 8 orang dari Padang Pariaman.
"Kabupaten Agam dan Tanah Datar terparah.
Kedua daerah ini yang paling terdampak banjir lahar hujan, karena banyak kawasan yang dilalui alur banjir lahar hujan," ungkap Abdul Muhari dikutip dari TribunPadang.com.
BNPB juga mencatat 15 orang hilang dengan rinciannya, tiga orang dari Kabupaten Agam dan 12 orang di Tanah Datar.
Selain korban jiwa, bencana tersebut juga mengakibatkan 71 rumah hilang, 125 rusak sedang, dan 32 rusak ringan.
Detik-detik Banjir Bandang
Riswan, warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, menceritakan detik-detik banjir bandang terjadi.
Riswan menuturkan, kejadian itu berlangsung begitu cepat.
"Bunyi batu bergesekan dan suara air bergemuruh.
Akhirnya rumah, kendaraan, warung, dan sekolah hilang," kata Riswan, dilansir dari TribunPadang.com.
Ia mengungkapkan, banjir itu membawa kayu setinggi 2-8 meter dan bebatuan yang sangat besar seukuran mobil dan sepeda motor.
Banyak bangunan hingga kendaraan tersapu banjir bandang itu.
"Airnya juga sangat amat besar, sehingga banyak bangunan hilang tak tersisa akibat terdampak banjir tersebut," ungkap Riswan.
Ia menjelaskan, satu sekolah nyaris tak tersisa di IV Koto Agam.
Rumah makan, warung dan rumah juga hilang entah kemana puingnya.
"Kendaraan yang terparkir di luar rumah turut disapu oleh banjir besar ini," imbuh Riswan dikutip dari Tribunnews.com. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Honorer Terseret Banjir Bandang Sumbar sampai 72 Km, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Pantai,
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Guru Honorer
Padang Panjang
Sumatera barat
Sumbar
Sumatera Barat (Sumbar)
Banjir Bandang
Pantai Pasir Jambak
Koto Tangah
Padang
Padang Pariaman
Prohaba.co
Ajukan Banding, Hukuman Mira Hayati 'Ratu Emas' Ditambah dari 10 Bulan Jadi 4 Tahun |
![]() |
---|
Diam-Diam Bercerai, Acha Septriasa Kini Fokus pada Anak dan Mulai Menata Hidup |
![]() |
---|
Suami Istri di Ciputat Tangsel Aniaya Anaknya Hingga Meninggal |
![]() |
---|
Tiga Kecamatan, 23 Kampung di Bener Meriah Ini Masuk dalam Risiko Tinggi Bencana Gunung Burni Telong |
![]() |
---|
Pemerintah Aceh Targetkan Tanah Rencong Jadi Tuan Rumah Pelaksanaan MTQ Nasional 2028 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.