Tahukah Anda

Apa yang Terjadi Jika Air Laut Menjadi Tawar? Berikut Penjelasannya

Sebagian besar permukaan Bumi ditutupi oleh air yang tidak dapat diminum; lautan menutupi 70 persen permukaan Bumi dan menyumbang sekitar 97 persen

Editor: Muliadi Gani
iStockphoto/Dominic Rushton
Ilustrasi laut. alasan mengapa air laut asin. 

2. Kehidupan tanaman tidak akan bertahan

Selain hewan laut, kehidupan tumbuhan laut juga akan terkena dampaknya.

Ini adalah kabar buruk karena ganggang bawah air menyumbang hampir separuh fotosintesis yang terjadi di planet ini.

Fotosintesis memainkan peran penting dalam menyediakan makanan dan oksigen bagi planet kita, yaitu dengan mengubah karbon dioksida dari atmosfer menjadi oksigen penting yang diperlukan untuk pernapasan.

Baca juga: Mengonsumsi Garam Berlebihan, Ini Dampak Besar pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Baca juga: Metode Alami Pembersihan Karang Gigi dengan Garam dan Baking Soda

Oleh sebab itu, tanpa alga, manusia tidak hanya akan mendapatkan lebih sedikit oksigen, tetapi manusia juga akan memiliki lebih banyak karbon dioksida di atmosfer.

Dengan berkurangnya fotosintesis secara signifikan dan kondisi iklim yang sangat fluktuatif, Bumi tidak lagi dapat mendukung kehidupan tanaman yang beragam seperti sekarang.

Rantai makanan itu sendiri akan runtuh. Sebagian besar spesies, termasuk manusia, tidak akan bertahan lama.

3. Cuaca global akan kacau

Meningkatnya efek rumah kaca akan membuat beberapa belahan Bumi menjadi sangat panas.

Hal ini paling terlihat di khatulistiwa karena arus lautnya tidak lagi mengalirkan air hangat dan arus udara seperti dulu.

Arus konveksi menggerakkan air hangat dari khatulistiwa ke utara, sementara air dingin dari utara mendinginkan daerah yang lebih panas ke selatan.

Di wilayah khatulistiwa, air yang lebih hangat mampu membawa lebih banyak garam (kelarutan pelarut meningkat seiring suhu), menyebabkan air yang lebih padat tenggelam ke kedalaman yang lebih rendah, sedangkan air yang lebih dingin mengalir ke atas.

Di ujung utara, airnya cukup dingin untuk membekukan dan membentuk es laut.

Saat air membeku, garam akan tertinggal, dan tentu saja, hal ini membuat air yang lebih dingin di utara menjadi lebih padat, sehingga tenggelam lebih rendah, dan memberi jalan bagi air hangat yang datang dari selatan.

Tanpa garam, seluruh proses yang seimbang dan rumit ini akan terganggu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved