Olimpiade Paris 2024

Lifter Putri Aceh Berjuluk 'Mike Tyson' Perkuat Indonesia ke Olimpiade Paris 2024, Ini Profilnya

Tiga atlet angkat besi Indonesia akan tampil di Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah Nurul Akmal, Eko Yuli Irawan, dan Rizki Juniansyah.

Editor: Jamaluddin
DOK NOC INDONESIA
Nurul Akmal menjadi atlet Ke-21 Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024. Artikel ini berisi profil dan prestasi Nurul Akmal. 

Bagi Nurul Akmal, ini adalah kali kedua ia tampil di olimpiade. Lifter putri asal Aceh yang dijuluki ‘Mike Tyson’ ini sebelumnya juga ikut membela panji Merah Putih di Olimpiade Tokyo, Jepang, tahun 2020 lalu.

PROHABA.CO - Tiga atlet angkat besi Indonesia akan tampil di Olimpiade Paris 2024.

Mereka terdiri atas satu atlet putri yaitu Nurul Akmal, serta dua atlet putra yakni Eko Yuli Irawan dan Rizki Juniansyah.

Saat ini, mereka sedang mematangkan persiapan di Kota Montpellier, Prancis, sebelum berlaga pada Olimpiade Paris yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (26/7/2024) sampai Minggu (11/8/2024) mendatang.

Bagi Nurul Akmal, ini adalah kali kedua ia tampil di olimpiade.

Seperti diketahui, lifter putri asal Aceh yang dijuluki ‘Mike Tyson’ ini sebelumnya juga ikut membela panji Merah Putih di Olimpiade Tokyo, Jepang, tahun 2020 lalu.

Saat itu, Nurul Akmal yang merupakan anak dari pasangan Hasballah dan Nurmala Ishak memang tidak bisa membawa pulang medali.

Namun, anak petani kelahiran Meunasah Serba Jaman, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, 12 Februari 1993, itu berhasil mengakhiri Olimpiade 2020 di peringkat kelima pada nomor 87 kg.

Kini, lifter putri yang akrab disapa Amel itu bakal punya kesempatan kembali unjuk gigi di Paris dalam event empat tahunan tingkat dunia yang mempertandingan multicabang olahraga tersebut.

Di Olimpiade Paris 2024, Amel yang kini berusia 31 tahun bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk Kontingen Garuda.

Dikutip dari Kompas.com, Nurul Akmal mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024 setelah meraih peringkat keenam di babak kualifikasi.

Amel merupakan lifter putri andalan Indonesia.

Sebelumnya, Nurul Akmal pernah meraih medali emas pada Asian Games 2018 di nomor +90 kg.

Amel juga sempat mempersembahkan dua medali perak di nomor +71 kg dalam Sea Games 2021 dan Sea Games 2023.

Berlatih sejak SMA

Nurul Akmal mulai mengenal dan berlatih cabang olahraga angkat besi putri sejak tahun 2010 ketika duduk di kelas 1 SMA.

Saat itu, Amel mengikuti program pembinaan Diklat Tunas Bangsa yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh.

Bakat Amel ditemukan ketika ia sedang membantu sang ayah mengangkut padi.

Ternyata, Amel mempunyai kemauan tinggi untuk menjadi atlet angkat besi binaan Diklat Tunas Bangsa.

“Nurul Akmal awalnya ditemukan oleh perwakilan kami pertama saat dia sedang mengangkut padi,” kata Pelatih Angkat Besi Aceh, Effendi Eria, pada Senin (2/8/2021) lalu.

“Dilihat ada potensi dan ada kemauan (Amel) dilatih dan dibina di Diklat Tunas Bangsa, seluruh biaya ditanggung Dispora Aceh,” tambahnya dikutip dari Kompas.com.

Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020
Lifter putri Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, berlaga dalam cabang angkat besi +87kg putri pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo pada 2 Agustus 2021 lalu.

Dijuluki Mike Tyson

Dikutip dari Serambinews.com, ternyata Nurul Akmal dijuluki Mike Tyson, nama legenda tinju dunia yang sangat ditakuti di masanya.

Julukan itu diberikan kepada Nurul ketika kecil karena postur tubuhnya yang besar dan gempal.

Julukan itu kian melekat ketika Amel mulai masuk sekolah di kampungnya yaitu SDN Serbajaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Hal itu diketahui Serambinews.com dari penuturan ibunya Nurmala Ishak dan ayahnya Hasballah (53) saat ditemui di Gampong Serbajaman Tunong, pada Selasa (3/8/2021) lalu.

Namun, di balik tubuhnya yang besar dan julukannya yang menakutkan, Nurul adalah sosok penyayang terhadap orang tua, keluarga, dan teman-temannya.

Nurul Akaml juga terbiasa sejak kecil membantu kegiatan ibunya di rumah seperti mencuci piring.

Nurmala bahkan sempat terisak mengenang masa kecil anaknya.

Ulangi Sejarah 32 Tahun Lalu

Masih dikutip dari Serambinews.com, ketika berhasil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Amel menjadi atlet putri pertama Tanah Rencong yang tampil di pesta empat tahunan level dunia itu.

Boleh jadi, dia menjadi atlet Aceh kedua yang berhasil lolos ke Olimpiade.

Kehadiran Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil mengulang sejarah 32 tahun lalu.

Di mana sebelumnya, atlet anggar Indonesia asal Aceh, Alkindi tampil di Olimpiade Seoul, Korea Selatan tahun 1988 silam.

Pria kelahiran Banda Aceh 6 April 1962 itu berkompetisi dalam kelas individu foil di Olimpiade Seoul 1988.

Lolosnya Alkindi pada saat itu menjadi kebanggan Indonesia dan rakyat Aceh.

Ia menjadi atlet pertama asal Aceh yang mampu menjejakkan kakinya di arena Olimpiade.

Bukan rahasia lagi, kalau Alkindi dikenal sebagai 'raja floret' di Indonesia.

Kecuali sukses di arena PON bersama Aceh, Alkindi juga merupakan andalan Indonesia saat bertanding di Sea Games.

Di Olimpiade 1988, Alkindi tergabung di round 1 Grup G bersama Aleksandr Romankov (Uni Soviet), Bill Gosbee (Inggris), Jesús Esperanza (Spanyol), Dave Littell (Amerika), dan Roberto Lazzarini (Brasil).

Namun, ia gagal melaju ke babak selanjutnya usai menelan lima kekalahan.

Lifter putri Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal melakukan angkatan snatch pada nomor angkat besi putri +75 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Senin (12/2/2018) lalu. (HO)
Lifter putri Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, melakukan angkatan snatch pada nomor angkat besi putri +75 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Senin (12/2/2018) lalu. (HO)

Bagi Nurul Akmal, lolos ke Olimpiade adalah puncak kariernya sebagai atlet.

Pasalnya, ia meniti karier mulai dari kompetisi tingkat daerah seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Pada Pra-PON 2015, Nurul Akmal sukses mendulang tiga medali emas.

Keberhasilan itu berhasil dipertahankan di arena PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Nurul Akmal bersama Surahmat mampu mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Aceh dari cabang angkat besi.

Kecuali meraih emas, Nurul Akmal juga memecahkan rekor nasional di PON 2016.

"Bila di kelas +75, angkatannya 233 kg, maka rekor Nurul di kelas +87 adalah 250 kg.

Rekornas baru itu diukirnya ketika bertanding di Pra-PON 2019 lalu," jelas pelatih angkat besi Aceh, Effendi Eria kepada Serambinews.com, kala itu.

Nurul Akmal sebelumnya juga sudah mencatatkan namanya bersama tim Indonesia di beberapa kejuaraan internasional.

Misalnya, Islamic Solidarity Games 2017, Universiade Taipei 2017, dan Asian Games 2018.

Pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, Nurul memenangi medali perak kelas +75kg.

Keberhasilan itu menjadi medali pertamanya dalam ajang internasional.

Sementara di Asian Games 2018 Jakarta, Nurul harus puas berada di posisi keenam kelas +75 kg dengan total angkatan 253 kg (snatch 116 kg, dan clean and jerk 137 kg).

Berikut profil dan prestasi Nurul Akmal pada cabang olahraga angkat besi seperti dikutip dari Kompas.com:

Biodata Nurul Akmal

  • Nama: Nurul Akmal
  • Tempat/Tanggal Lahir: Meunasah Serba Jaman, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, 12 Februari 1993
  • Orang tua: Hasballah dan Nurmala Ishak
  • Cabang Olahraga: Angkat Besi
  • Nomor: +87 kg

Prestasi

  • Kejuaraan Nasional 2010 Yogyakarta (medali perunggu)
  • Islamic Solidarity Games 2017 (medali perak)
  • Universiade Musim Panas 2017 (peringkat 6)
  • Asian Games 2018 Jakarta-Palembang (medali emas)
  • Kejuaraan Nasional 2018 Bandung (3 medali emas). (*)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Nurul Akmal, Anak Petani yang Siap Wakili Indonesia di Olimpiade",

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved