Olimpiade Paris 2024

Ayah Nurul Akmal Gelar Nonton Bareng Anaknya Tampil di Olimpiade Paris 2024, Amel Minta Didoakan

Lifter putri andalan Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, akan tampil di Olimpiade Paris 2024, pada Minggu (11/8/2024) sore ini.

Editor: Jamaluddin
IST
Hasballah dan Nurmala Ishak, ayah dan ibu dari lifter putri andalan Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, yang akan tampil di Olimpiade Paris 2024, pada Minggu (11/8/2024) sore ini mulai pukul 16.30 WIB. 

“Dilihat ada potensi dan ada kemauan (Amel) dilatih dan dibina di Diklat Tunas Bangsa, seluruh biaya ditanggung Dispora Aceh,” tambahnya dikutip dari Kompas.com.

Ulangi Sejarah 32 Tahun Lalu

Dikutip dari Serambinews.com, ketika berhasil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Amel menjadi atlet putri pertama Tanah Rencong yang tampil di pesta empat tahunan level dunia itu.

Boleh jadi, dia menjadi atlet Aceh kedua yang berhasil lolos ke Olimpiade.

Kehadiran Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil mengulang sejarah 32 tahun lalu.

Di mana sebelumnya, atlet anggar Indonesia asal Aceh, Alkindi tampil di Olimpiade Seoul, Korea Selatan tahun 1988 silam.

Pria kelahiran Banda Aceh 6 April 1962 itu berkompetisi dalam kelas individu foil di Olimpiade Seoul 1988.

Lolosnya Alkindi pada saat itu menjadi kebanggan Indonesia dan rakyat Aceh.

Ia menjadi atlet pertama asal Aceh yang mampu menjejakkan kakinya di arena Olimpiade.

Bukan rahasia lagi, kalau Alkindi dikenal sebagai 'raja floret' di Indonesia.

Kecuali sukses di arena PON bersama Aceh, Alkindi juga merupakan andalan Indonesia saat bertanding di Sea Games.

LIFTER Indonesia, Nurul Akmal melakukan angkatan snatch pada nomor angkat besi putri +75 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Senin (12/2).
Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal melakukan angkatan snatch pada nomor angkat besi putri +75 kg pada 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Senin (12/2/2018 lalu). (HO) 

Di Olimpiade 1988, Alkindi tergabung di round 1 Grup G bersama Aleksandr Romankov (Uni Soviet), Bill Gosbee (Inggris), Jesús Esperanza (Spanyol), Dave Littell (Amerika), dan Roberto Lazzarini (Brasil).

Namun, ia gagal melaju ke babak selanjutnya usai menelan lima kekalahan.

Bagi Nurul Akmal, lolos ke Olimpiade adalah puncak kariernya sebagai atlet.

Pasalnya, ia meniti karier mulai dari kompetisi tingkat daerah seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved