* Dua Mobil Rusak
IDI - Sebuah ledakan mirip granat menggelegar dari kolong mobil pikap Daihatsu Grand Max, Selasa (4/10) dinihari sekira pukul 02.00 WIB. Akibat ledakan tersebut dua mobil yang berdampingan mengalami kerusakan.
Laporan yang berhasil dihimpun, benda yang belum diketahui jenisnya itu meledak di kolong mobil Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi BK 8290 JD yang sedang diparkir. Yaitu di depan rumah toko (ruko) Jeef Komputer, milik Jefri yang beralamat di tepi jalan Medan-Banda Aceh, Dusun Mansyur, Gampong Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto kepada wartawan menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Ledakan benda yang belum diketahui jenisnya tersebut hanya menimbulkan kerugian materil, yaitu mobil Daihatsu Grand Max mengalami kerusakan pada tangki dan ketiga unit bannya mengalami kempis.
Selain itu, mobil sedan B 1633 HO milik Wahyu yang diparkir di sebelah kanannya juga mengalami kerusakan di bagian kaca pintu sebelah kiri, akibat benturan benda keras.
Amatan Prohaba di lapangan, tempat kejadian perkara sudah di police line. Selain itu, tanah di bawah tanki mobil juga terlihat tanah berlubang dengan kedalaman 15 cm, dan lebar 20 cm.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto menyebutkan, kronologi kejadian itu berawal pada Selasa (4/10) dini hari atau pukul 01.00 WIB, Jefri memarkir mobil Daihatsu Grand Max BK 8290 JD di depan rukonya. Selanjutnya ia masuk ke dalam ruko tersebut.
Kemudian sekitar pukul 02.00 WIB, Jefri mendengar suara gelegar ledakan di depan rukonya. Selanjutnya ia keluar dan melihat tanah di bawah mobil tersebut ada lubang dengan kedalaman 15 cm dan lebar sekitar 20 cm. Kemudian karena ada bau bensin Jefri langsung menyiram bagian bawah mobil agar tidak terjadi kebakaran. Selain itu saat dicek, tangki mobil bocor, dan tiga unit ban mobil Daihatsu itu kempis.
Kapolres menyebutkan, saat ledakan terjadi ada saksi yang mendengar kejadian itu, yaitu Hendra penjaga alat berat berjarak sekitar 50 meter dari TKP, dan penjaga Bank Aceh Supriadi berjarak sekitar 40 meter dari TKP. “Namun berdasarkan keterangan saksi penjaga Bank Aceh dan pemiliki ruko (Jefri), tidak ada serpihan api saat kejadian. Hanya ada bau bensin, kemudian pemilik mobil (Jefri) langsung menyiramnya agar tak terjadi kebakaran,” jelas AKBP Rudi Purwiyanto.
Paskakejadian, jelas Kapolres, petugas Sat Intelkan dan Aipda Rauf yang sedang berada di Polsek Idi Rayeuk, yang berjarak sekitar 500 meter langsung ke lokasi untuk mengamankan TKP.
Kapolres Aceh Timur juga mengaku telah mengecek rekaman CCTV milik Bank Aceh dan Bank BRI, tapi daya jangkau rekaman CCTV tidak sampai ke TKP karena jaraknya sekitar 40-50 meter. “Hasil olah TKP pertama di TKP hanya ditemukan bekas lubang di tanah. Jadi belum bisa saya simpulkan, karena kalau granat pasti ada ditemukan pemicunya, dan kalau granat pasti mobilnya meledak dan terbakar karena bendanya meledak di bawah tangki mobil,” ungkap Kapolres di depan wartawan.
Untuk memastikan jenis benda yang meledak tersebut, ungkap Kapolres, pihaknya kemudian melakukan olah TKP gabungan antara Tim Jibom Brimob Sub Den II Aramia dengan Tim Idetifikasi Polres Aceh Timur, pukul 13.30 WIB.
Sementara itu Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto menyebutkan, insiden ledakan di bawah mobil Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi BK 8290 JD, tepatnya di depan rumah toko (Ruko) Jeef Komputer, tidak ada kaitan dengan politik sama sekali. “Kemungkinan insiden ini ada unsur persaingan bisnis, tapi kalau politik tidak ada. Namun demikian kita masih melakukan penyelidikan yang mendalam, yang pasti berkaitan dengan politik tidak ada, karena korban tidak memihak kemana-mana, dan bukan timses dari kedua calon bupati di Aceh Timur,” jelas Kapolres.
Selama ini, jelas Kapolres, profesi korban hanya pengusaha swasata saja, yaitu jual komputer dan sparepartnya. Dan sebagai usaha tambahannya dia menyewakan usaha mainan anak-anak di lapangan Puspemkab Aceh Timur.
Terkait insiden ini, Kapolres meminta masyarakat Aceh Timur agar tidak resah karena insiden ini terjadi diduga hanya kesalahpahaman saja dan tidak perlu dibesar-besarkan.(c49)