PROHABA.CO, SINGAPURA - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan bahwa seorang wisatawan yang transit di Bandara Changi, Singapura, menuju Australia positif terinfeksi cacar monyet.
Pria tersebut berangkat dari Barcelona pada 1 Juni lalu, tiba dan terus berada di Bandara Changi hingga berangkat sehari setelahnya, dan tiba di Sydney pada 3 Juni 2022.
Setibanya di Sydney, pria itu dinyatakan positif mengidap cacar monyet atau ‘monkeypox’.
Kasus ini membuat Singapura menjadi negara terakhir yang melaporkan cacar monyet sejak penyakit tersebut menyebar ke negara-negara endemik dan menjadi perhatian WHO pada tahun ini.
Sebelumnya, Singapura terakhir mendeteksi kasus cacar monyet pada 2019.
Dalam kasus tersebut, seorang pria Nigeria berusia 38 tahun yang tiba di Singapura pada 28 April 2019 dan dinyatakan positif cacar monyet pada 8 Mei 2019.
Baca juga: WHO Sebut Cacar Monyet Tantangan Berat bagi Dunia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus cacar monyet telah menyebar ke negara-negara nonendemik penyakit ini.
Dalam laman resminya, dituliskan bahwa ada tiga negara endemik kasus cacar monyet.
Berikut data kasus pada 15 Desember 2021 hingga 1 Mei 2022 di ketiga negara tersebut:
Kamerun periode 15 Desember 2021 hingga 22 Februari 2022 melaporkan 25 kasus kumulatif dan kurang dari lima kematian;
Afrika Tengah periode 4 Maret hingga 10 April 2022 melaporkan enam kasus kumulatif dan kurang dari lima kematian;
Demokratik Republik Kongo periode 1 Januari hingga 1 Mei 2022 melaporkan 1238 kasus kumulatif dan 57 kematian;
Nigeria periode 1 Januari hingga 30 April 2022 melaporkan 46 kasus kumulatif.
Baca juga: Kemenkes Yakin Hepatitis Akut Berat Tak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
Adapun pada 26 Mei 2022, dilaporkan sebanyak 257 kasus telah dikonfi rmasi positif ‘monkeypox’ dan 120 kasus dicurigai telah dari 23 negara.
Lalu, pada Minggu (5/6/2022), sekitar 780 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 27 negara noendemik.
Angka ini untuk kasus dari 13 Mei hingga 2 Juni 2022.
“Sangat mungkin negara lain akan mengidentifikasi kasus dan akan ada penyebaran virus lebih lanjut,” tulis WHO.
Menurut laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, berikut negara-negara yang sejauh ini melaporkan kasus positif cacar monyet:
Argentina, Australia, Austria, Belgia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Inggris, Finlandia, Prancis, Jerman, Gibraltar, Hongaria, Irlandia, Israel, Italia, Malta, Meksiko, Maroko, Belanda, Irlandia Utara, Norwegia, Portugal, Skotlandia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, untuk negara tetangga, seperti Singapura dan Australia, masing-masing telah mencatat sebanyak empat dan lima kasus.
(Kompas.com)
Baca juga: Sewakan Kamar untuk Prostitusi, Seorang Remaja Diringkus Polisi
Baca juga: Man City Tawarkan Raheem Sterling ke Sejumlah Klub Elite Eropa
Baca juga: Pilih Jabatan DPD RI, Wakil Bupati Bangka Tengah Resmi Diberhentikan