PROHABA.CO, BANDA ACEH – Provinsi Aceh yang terdiri atas lima kota dan 18 kabupaten memiliki banyak danau, tapi hanya 12 yang tergolong danau besar
Letaknya tersebar di sembilan kabupaten.
Terbanyak di Aceh Singkil, jumlahnya mencapai tiga danau.
Meski punya banyak danau, ternyata hanya satu danau di Aceh yang memiliki ikan endemik, yakni Danau Laut Tawar yang terletak di Aceh Tengah.
Danau ini merupakan danau terbesar di Aceh, disusul Danau Bungarara di tempat kedua yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
Saking luasnya Danau Laut Tawar, arealnya mencakup empat kecamatan, yakni Kecamatan Kebayakan, Bintang, Lut Tawar, dan Kecamatan Bebesen.
Nah, di danau inilah terdapat dua jenis ikan endemik, yakni depik (Rasbora tawarensis) dan ikan kawan atau ikan keperas (Poropuntius tawarensis).
Di luar itu, belum ditemukan adanya ikan jenis endemik di belasan danau lainnya yang tersebar di Aceh.
“Ikan endemik adalah jenis ikan yang keberadaannya hanya ada pada satu tempat tertentu, khas, dan unik yang tidak ada di tempat lain,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman Selian MSi, menjawab pertanyaan Prohaba di Banda Aceh, Jumat (5/8/2022) pagi.
Menurut Aliman, di danau yang hidup jenis ikan endemik tentulah akan menambah daya tarik dan kekhasan danau tersebut.
Selain ikan endemik, lanjutnya, ikan-ikan jenis umum pun hidup di danau-danau yang terdapat di Aceh. Ia menyebut di seluruh Aceh terdapat 12 danau besar dan beberapa danau kecil.
Baca juga: Ada Lubang Aneh Dijuluki “Gerbang Neraka” di Tengah Danau California
Berikut nama-nama danau besar yang sudah terdata.
1) Danau Ceunamprong di Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya;
2) Danau Laut Tawar di Aceh Tengah;
3) Danau Cot Girek di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara;
4) Danau Anuek Laut di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang;
5) Danau Laot Tadu di Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya;
6) Danau Laulo Lut Tawar di Desa Amabaan, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue;
7) Danau Lawik Tawar di Desa Kuala Bakti, Kecamatan Teluk Dalam, Simeulue;
8) Danau Paris di Aceh Singkil;
9) Danau Bungara di Aceh Singkil;
10) Danau Pinang di Aceh Singkil;
11) Danau Laut Bangko di Aceh Selatan; dan
12) Danau Piastep di Gayo Lues.
Baca juga: Tarik Wisata Warga Kota, Parit Depan Pendopo Disulap Jadi Tempat Budidaya Ikan
Meski hanya satu danau di Aceh yang memiliki jenis ikan endemik, bukan berarti Aceh hanya punya satu atau dua jenis saja ikan endemik.
Provinsi kaya fl ora dan fauna ini memiliki tujuh jenis ikan endemik.
Tapi hanya dua jenis yang hidup di danau, yakni depik dan ikan kawan/keperas, selebihnya hidup di sungai. Mengutip hasil publikasi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (USK) tahun 2020, Aliman menerangkan bahwa lima jenis lagi ikan endemik Aceh hidup di sungai.
Empat di antaranya memiliki nama yang sama, yaitu bilih. Namun, nama Latinnya beda karena jenisnya memang beda.
Di Aceh Selatan misalnya, bilih yang terdapat di Sungai Kluet punya nama Latin Rasbora kluetensis.
Bilih di Krueng Tripa, Aceh, diberi nama Latin Rasbora nodulosa.
Bilih lainnya yang terdapat di peraian Aceh-Sumatera Utara dinamakan Rasbora arudinata.
Berikutnya, bilih yang hanya terdapat di Sungai Alas, Aceh Tenggara, diberi nama Latin Rasbora trucanta.
Selain itu, Aceh masih memiliki satu jenis ikan endemic yang terdapat di perairan antara Aceh dengan Sibolga, Sumatera Utara, yakni ikan cupang/ laga yang nama Latinnya, Betta rubra.
Danau Bungara Meski ada klaim sepihak dari warga sekitar bahwa di Danau Bungara juga ada ikan endemik, yakni pahiten atau disebut juga sirokan, Aliman menegaskan bahwa ikan ini bukanlah jenis endemik Danau Bungara.
Soalnya, di luar danau pun ikan itu ditemukan, yakni di sepanjang Daerah Aliran Sungai Singkil atau Lae Souraya dan Lae Cinendang.
Baca juga: Bawa Patung Tikus Raksasa dan Buku Besar, Massa Buruh: Jokowi-Maruf Gagal Sejahterakan Rakyat
Sejauh ini, di Danau Bungara, Aceh Singkil yang merupakan danau kedua terbesar di Aceh setelah Danau Laut Tawar, belum ditemukan ikan endemik.
Bahwa di Danau Bunga hidup beberapa ikan laut, itu juga bukan jenis endemik.
Di Danau Bungara memang ditemukan ikan giant travelly (rambeu) yang biasanya hidup di laut.
Tapi bobotnya lebih kecil dari 2 ons dan ini memerlukan perhatian untuk diteliti lebih lanjut,” kata master perikanan lulusan IPB ini.
Aliman menambahkan, terkait informasi adanya ikan laut jenis giant travelly, kerong, dan ikan tanda ditemukan di Danau Bungara Singkil dapat dijelaskan bahwa ikan tersebut merupakan ikan ‘euryhaline’ yang bisa hidup beradaptasi dengan perubahan salinitas baik di air asin, payau, maupun air tawar.
Malah, menurut Aliman, kemungkinan ikan tersebut masuk ke Danau Bungara melalui sungai yang terhubung ke danau tersebut.
“Tapi, ini pun perlu diteliti juga,” imbuhnya.
Menjawab Prohaba tentang ikan “jompo” (sejenis belanak raksasa) yang konon merupakan ikan khas di Danau Anak Laut Singkil, menurut Aliman, ikan itu juga tidak termasuk dalam jenis ikan endemik, karena secara geografis Danau Anak Laut terhubung dengan perairan laut di Aceh Singkil dan di Danau Anak Laut juga ditemukan ikan tanda dan ikan kerong.
“Kedua jenis ikan ini justru tidak ditemukan di Danau Bungara yang juga berada di Aceh Singkil,” ujarnya. Ia tambahkan bahwa ikan ‘giant travelly’ yang ditemukan di Danau Anak Laut Singkil ukurannya 5 kg sampai dengan 7 kg, sedangkan ‘giant travelly’ yang ada di Danau Bungara bobotnya lebih rendah, yakni lebih kecil dari 2 ons.
Aliman mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melacak ada tidaknya spesies ikan tertentu (langka, khas, dan unik) di danau, sungai, dan laut Aceh yang sangat luas.
Ia juga mengatakan, selain yang 12 itu Aceh masih memiliki sejumlah danau lainnya, tapi ukurannya kecil, misalnya Danau Belibis dan Danau Anak Laut di Aceh Singkil.
Namun, sejauh ini, hanya di Danau Laut Tawar ditemukan dua jenis ikan endemik, yakni depik dan ikan kawan/ keperas. (yarmen dinamika)
Baca juga: Heboh Pasien Pria ke Rumah Sakit Keluhkan Alat Vitalnya Patah, Bisakah Sembuh?
Baca juga: Oknum TNI Kodam IM Ditangkap karena Jual Narkoba kepada Polisi
Baca juga: Stres Bisa Sebabkan ASI Susah Keluar, Berikut Penjelasannya