PROHABA.CO, CALANG - Penampakan buaya muara di kawasan pantai Sayeung, Gampong Baroe, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya menghebohkan masyarakat di Kabupaten tersebut.
Demikian juga populasi buaya di Sungai Souraya, Kota Subulussalam diduga kini semakin banyak dan mulai menyebar sejak Kecamatan Sultan Daulat hingga Rundeng.
Penampakan seekor buaya muara di kabupaten Aceh Jaya di kawasan pantai Sayeung, Gampong Baroe, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya,
diabadikan oleh salah seorang saat sedang berada di bibir pantai Laut Sayeung.
Keuchik Gampong Sayeung Abi menjelaskan jika informasi keberadaan buaya di pantai tersebut sudah sejak Sabtu (11/2/2023).
"Namun kemarin informasi naik ke darat, hingga berhasil di videokan oleh seorang warga," tandasnya.
Muhammad Abi juga menegaskan jika keberadaan buaya itu sendiri sudah dilaporkan kepada pihak BKSDA serta pihak kepolisian.
Sementara itu, dalam video yang beredar terlihat seekor buaya naik ke daratan di kawasan pantai Sayeung, Aceh Jaya.
Sebelum heboh video penampakan buaya di bibir pantai, masyarakat sempat dihebohkan dengan penampakan buaya di kawasan laut Calang, Aceh Jaya.
Baca juga: Buaya Kembali Muncul di Lae Souraya Kota Subulussalam, Jadi Tontonan Warga
Buaya juga muncul di Subulussalam
Di Kota Subulussalam, buaya juga terlihat di Sungai Souraya Kecamatan Sultan Daulat hingga Rundeng.
Hal ini karena dalam sebulan terakhir buaya kerap muncul dan terlihat oleh warga ke permukaan sungai hingga berjemur di daratan.
Bahkan berdasarkan catatan Serambinews.com, penampakan akhir-akhir ini paling sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Penampakan terkini buaya berukuran besar terjadi pada Selasa (7/2/2023) kemarin dan sempat diabadikan warga dengan kamera ponsel mereka.
Seekor buaya putih berukuran besar kembali muncul sedang berada di tepi Sungai Souraya, Kota Subulussalam.
Berdasarkan video yang beredar buaya tersebut direkam di tepi Sungai Souraya, Desa Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Video berdurasi 0.29 menit tersebut direkam oleh warga menggunakan kamera ponsel.
Warga yang sengaja ke lokasi menggunakan perahu motor seraya meminta buaya untuk tidak takut dan pergi.
"Ulang kona laus, ulang kona laus, menengen keca kamen. Ulang kona laus.
Baca juga: Buaya Besar Gigit Nelayan Haloban Saat Menyelam
Oda ngo salah niat kamen, menengen ngo keca kamen," demikian percakapan warga seraya merekam buaya tersebut dengan bahasa Singkil
Artinya, "Jangan kau pergi, jangan kau pergi. Kami hanya melihatnya ini.
Kami tidak ada salah niat, hanya melihat,"
Di sisi lain, semakin banyaknya buaya di Sungai Souraya mengkuatirkan masyarakat di sana terutama mereka yang mengandalkan sungai untuk berbagai aktivitas.
Masyarakat kuatir populasi buaya terus meingkat sehingga dapat menjadi petaka di kemudian hari.
Padahal, mayoritas masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) Souraya mulai Kecamatan Rundeng hingga Rundeng dan Longkib masih mengandalkan sungai untuk berbagai aktiivitas.
Sebelumnya, sepekan lalu penampakan buaya juga terjadi di Desa Oboh dan Kutaberingin, Kecamatan Rundeng.
Buaya berukuran besar itu terekam sedang muncul ke permukaan sungai sehingga diabadikan warga dengan kamera ponsel.
Hal serupa juga terjadi di Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat termasuk kawasan Desa Grleruguh.
Baca juga: Remaja 16 Tahun Hilang saat Berenang, Dugaan Diterkam Buaya
Baca juga: Indra Bekti Bakal Jadi Mc Konser Blue, Manajer Bantah : Hanya nyanyikan Lagu Indonesia Raya
Bukan itu aja, di kawasan Desa Lae Mate dan Dah juga kerap muncul reptil dilindungi tersebut.
Munculnya buaya di Sungai Souraya ini menghebohkan masyarakat setempat.
Pasalnya, kemunculan buaya ini terjadi dalam enam tahun terakhir.
Sebelumnya, Sungai Souraya sebenarnya dikenal tanpa buaya khususnya kawasan Kecamatan Longkib, Rundeng dan Sultan Daulat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak warga menyaksikan kemunculan buaya di seputaran Sungai Souraya antara Kecamatan Rundeng, Longkib dan Sultan Daulat.
Lokasi penampakan buaya paling sering berada di seputaran Desa Lae Mate lama, termasuk kawasan Tanah Tumbuh, Kuala Keppeng, Dah dan wilayah Sultan Daulat.
Diduga, buaya itu berasal dari alur Singkil atau sungai Rintis Singkil yang terkoneksi ke Sungai Souraya dan berulu di Aceh Tenggara.
Sejauh ini belum ada kasus meresahkan akibat kemunculan buaya di seputaran sungai Souraya.
Hanya saja, setiap ada penampakan buaya di sana menjadi tontonan warga yang penasaran.(Riski Bintang/Khalidin)
Baca juga: Pria Pakai Kostum Buaya Goda Buaya Asli, Dinilai Cari Mati Secara Kreatif
Baca juga: Anak Saksikan Ibunya Diterkam Buaya di Riau saat Cuci Kaki di Sungai
Baca juga: Kerap Menampakkan Diri di Permukiman Warga, Buaya Muara Sepanjang 2,2 Meter Akhirnya Ditangkap