Di antaranya, mahasiswa diajarkan untuk melakukan perlindungan saat gempa di ruang kuliah.
PROHABA.CO, BANDA ACEH - Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti simulasi gempa dan tsunami pada Senin (16/10/2023).
Kegiatan yang berpusat di Ruang Kuliah Umum (RKU) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bencana khususnya di kalangan mahasiswa.
Koordinator Pelaksana Kegiatan, Enzus Tinianus SH MH, mengatakan, simulasi ini melibatkan lima Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) USK khususnya di bidang sosial bencana.
Kelima UKM tersebut yakni Fasilitator Tangguh Bencana (Fastana), PMI, Menwa, Leuser, DETaK, dan Pramuka.
Termasuk pula Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), serta melibatkan mahasiswa yang sedang mengambil Mata Kuliah Wajib Universitas Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (MKWU PKL).
Baca juga: Prodi Ekonomi Pembangunan USK Raih Akreditasi Unggul, Wakil Rektor Beri Apresiasi
Baca juga: USK Sabet Medali Perak, Ciptakan Aplikasi Gigoe Detection
Baca juga: Tiga Mahasiswa USK Lulus Seleksi Student Exchange Program ke Taiwan
“Kita ingin meningkatkan kesiapsiagaan mahasiswa kalau terjadi bencana.
Jadi mata kuliah PKL ini tidak hanya sekadar teori, tapi benar-benar kita aplikasikan,” ucap Enzus.
Adapun skenario simulasi ini adalah terjadinya gempa besar sebanyak dua kali yang berkuatan 8,5 SR dan kedalaman episentrum 30 Km.
Peristiwa ini diawali dengan bunyi alaram sebagai bagian dari sistem peringatan dini.
Lalu terjadilah gempa selama 60 detik dengan golden time selama 30 menit, sebelum terjadi tsunami.
Skenario ini berdasarkan gempa dan tsunami 2004, serta sudah disimulasikan pada IOWave 2009.
Koordinator MKWU PKL yang juga Pembina Fastana, Dr Rina Suryani Oktari SKep MSi, mengatakan, simulasi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan USK di tingkat universitas.
Sebelumnya, USK sudah melaksanakannya di tingkat fakultas.
Hanya saja simulasinya tidak menyeluruh seperti ini.
Karena itulah, Peneliti Kebencanaan TDMRC USK ini mengungkapkan, ada beberapa pesan edukasi yang ingin disampaikan dalam simulasi ini.
Baca juga: USK Luncurkan Produk Probiotik untuk Cegah Stunting di Aceh Besar, Pj Bupati Beri Apresiasi
Baca juga: Jumlah Guru Besar di USK Bertambah Lagi, Lima Profesor Baru Dikukuhkan
Baca juga: Tim USK Beri Penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut kepada Murid PAUD di Banda Aceh
Di antaranya, mahasiswa diajarkan untuk melakukan perlindungan saat gempa di ruang kuliah.
Mereka kemudian diajarkan untuk mencari tempat yang aman serta melindungi kepalanya, serta dilatih untuk tidak panik saat proses evakuasi tersebut.
Selanjutnya, Tim Satgas Tanggap Bencana USK juga dilatih untuk melaksanakan tugasnya sesuai kapasitasnya masing-masing.
“Simulasi gempa bumi yang sistematis ini adalah bentuk komitmen USK untuk mewujudkan kampus tangguh bencana, serta untuk meningkatkan kapasitas UKM Sosial Bencana apabila dihadapkan dengan situasi tanggap bencana,” ucapnya.
Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof Dr Mustanir MSc, mengapresiasi simulasi ini.
Menurutnya, USK sudah komit untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kebencanaan.
Mulai dari adanya Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), program studi Magister Ilmu Kebencanaan, mata kuliah PKL, dan lain-lain.
“Karena kita ingin para lulusan USK ini nantinya dapat berperan dalam membangun ketahanan masyarakat, ketika kembali ke kampung halamannya masing-masing,” ujarnya. (*)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News