Tren

Kebijakan Baru Elon Musk Oktober 2023 Aplikasi X Mulai Berbayar, Rp 15.000 Per Tahunnya

Penulis: Rizka Amanda
Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi logo X atau Twitter

Kebijakan Baru Elon Musk Oktober 2023 Aplikasi X Mulai Berbayar, Rp 15.000 Per Tahunnya

PROHABA.CO - Siapa yang tidak tahu dengan aplikasi X atau yang dulunya dikenal sebagai Twitter.

X (Twitter) adalah sebuah perusahaan media sosial Amerika yang berbasis di San Francisco, California.

Perusahaan ini mengoperasikan layanan jejaring sosial X dan sebelumnya aplikasi video pendek Vine dan layanan streaming langsung Periscope.

Pemilik platform X yaitu Elon Musk kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial yang membuat resah pengguna aplikasi tersebut.

Pasalnya, kebijakan yang dibuat olehnya yaitu, bagi yang ingin menggunakan platformnya secara leluasa maka harus membayar.

Hal tersebut dimulai pada awal oktober 2023 dan sudah diterapkan kepada pengguna baru di dua negara yaitu,Selendia Baru dan Filipina.

Baca juga: Rumah Sakit di Gaza Dihantam Rudal Israel, 500 Warga Palestina Meninggal

Baca juga: Jadikan RS di Gaza sebagai Target Serangan, Presiden Palestina Sebut Israel Sudah Lewati Batas

Tujuan dari dibuatnya kebijakan tersebut ialah untuk memperluas biaya tahunan kepada semua pengguna baru secara global.

Dikutip dari ALJAZEERA, dalam uji coba ini, pengguna baru di Filipina dan Selandia Baru harus membayar masing-masing sekitar $0,75 dan $0,85 atau sebesar Rp 15.800 setiap tahunnya untuk dapat memposting dan berinteraksi di X.

Bila pengguna tidak berlangganan X, mereka hanya bisa melihat unggahan, menonton video, dan mengikuti akun lain.

“Ini akan mengevaluasi langkah yang berpotensi kuat untuk membantu kami memerangi bot dan spammer di X, sekaligus menyeimbangkan aksesibilitas platform dengan jumlah biaya yang kecil,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Biaya langganan tahunan ini adalah yang terbaru darib sereangkaian perubahan kontroverial pada platform tersebut sejak Elon Musk membeli Twitter tahun lalu dengan harga $44 miliar atau senilai Rp 697.494.600.000.000

Ribuan karyawan telah dipecat, moderasi konten dipotong, dan tanda centang biru yang dulu digunakan untuk mengidentifikasi akun terverifikasi diberikan kepada siapa pun yang bersedia membayar $8 per tahun atau senilai RP 126.700.

Baca juga: Air dan Bahan Bakar di Gaza Hanya Cukup untuk 24 Jam Lagi, Setiap Saat Mencekam

Pada bulan Juli, perusahaan ini berganti nama menjadi X dan menghilangkan logo burung biru yang melambangkan platform tersebut.

X mengatakan biaya baru ini akan “mendukung” upaya yang sudah ada untuk mengurangi spam dan “manipulasi aktivitas platform dan bot kami”.

Pengguna yang ada di Filipina dan Selandia Baru tidak terpengaruh.

Awal bulan ini, kantor berita Reuters melaporkan bahwa CEO X Linda Yaccarino mengatakan kepada pemberi pinjaman platform bahwa perusahaan berencana untuk menguji tiga tingkatan layanan berlangganan berdasarkan jumlah iklan yang ditampilkan kepada pengguna.

Musk melontarkan gagasan berlangganan tahunan pada bulan September, dengan mengatakan hal itu akan membantu mengatasi bot, yang dapat digunakan untuk memperkuat pesan politik atau kebencian rasial secara artifisial.

(Penulis adalah mahasiswi internship dari Universitas Malikussaleh Aceh Utara)

Baca juga: Wow! Akan Jadi Saingan Twitter, Ini Dia Aplikasi Baru Threads

Baca juga: Elon Musk akan Segera Uji Coba Tanam Chip pada Otak Manusia