Silvia menegaskan, pengerjaan proyek ini ditargetkan rampung pada Agustus 2024. Nantinya, badan usaha telekomunikasi lainnya bisa terlibat dalam penyediaan telekomunikasi di IKN.
PROHABA.CO, JAKARTA - Dua BUMN yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) dipilih menjadi penyedia jaringan Fiber Optic (FO) dan menara Base Transceiver Station (BTS) untuk di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A Ibu Kota Nusantara (IKN).
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN (OIKN), Silvia Halim, menyampaikan, kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dipilih secara terbatas pada tahun 2023.
Konsep shared infrastructure of telecommunication atau infrastruktur bersama untuk telekomunikasi diusung demi menurunkan biaya investasi yang harus dikeluarkan oleh badan usaha telekomunikasi.
Dari yang awalnya merupakan pesaing menjadi mitra.
Silvia menegaskan, pengerjaan proyek ini ditargetkan rampung pada Agustus 2024.
Nantinya, badan usaha telekomunikasi lainnya bisa terlibat dalam penyediaan telekomunikasi di IKN.
"Ini akan dimanfaatkan secara bersama-sama oleh badan usaha jasa telekomunikasi lainnya, jadi fisiknya satu tapi bisa dipakai ramai-ramai," ujar Silvia dalam Public Expose Penyelenggaraan Infrastruktur Bersama Telekomunikasi dan Market Briefing Lanjutan di KIPP 1A IKN, Senin (15/1/2024), dikutip dari Tribun Network.
Silvia menjelaskan, Telkom dan PLN Icon Plus dipilih karena dua badan usaha ini yang telah tersedia di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Sehingga kita bisa memastikan akan bisa siap selesai dan operasional pada Agustus 2024," lanjut Silvia.
Ia mengajak badan usaha telekomunikasi lainnya untuk ikut bergabung dalam penyediaan jaringan telekomunikasi di IKN.
"Bukan hanya Telkom dan Icon Plus, terbuka untuk semua badan usaha telekomunikasi dan non-diskriminatif," tegasnya.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan dana sebesar Rp 280 miliar untuk investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk membangun infrastruktur telekomunikasi.
Hal itu disampaikan Vice President Network/IT Strategy Telkom Rizal Akbar di Jakarta, Senin (15/1/2024).
"Kita di tahap awal investasi Rp 280 miliar secara bertahap, konsepnya memastikan bahwa seluruh keutuhan jaringan telekomunikasi sesuai yang disyaratkan Otorita IKN itu terbangun," kata Rizal.
Menurutnya, investasi itu untuk membangun jaringan fiber optik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A, membangun smart pole, hingga akses WiFi-6.
Rizal meyakini melalui investasi tersebut akan cukup untuk memberi konektivitas bagi 400 ribu penduduk di IKN.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyampaikan pihaknya selain mendukung sistem kelistrikan tapi juga fiber optic yang andal di IKN.
"Konsep yang kami bangun di IKN sejak dari pertama, setiap kabel listrik sampai satu titik maka fiber opticnya juga sampai," kata Ari.
Ari memastikan kelistrikan dan telekomunikasi di IKN harus terjamin tidak pernah kedip atau pun dalam arti bermasalah.
"Keandalannya dijaga dengan sistem fiber optic yang sudah pasti tidak boleh mati, kedip pun juga enggak boleh, itu buat sistem kelistrikan, sistem telekomunikasi pasti harus lebih andal lagi," tukasnya.
11 Proyek Didanai Investor
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan sebanyak 28 proyek di IKN akan rampung pada Juni 2024.
Proyek terdiri dari 17 proyek gedung dari anggaran negara dan 11 proyek yang didanai investor.
Tenaga Ahli Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Bonie Erwanto, menyampaikan, bangunan-bangunan tersebut ditargetkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terbangun dan fungsional pada Juni 2024.
"Proyek-proyek gedung tersebut akan beroperasi penuh pada Agustus 2024," ujar Bonie di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Dia menuturkan seluruh gedung juga diharapkan dapat terhubung dengan internet pada Juli 2024.
Menurutnya, hal ini sesuai konsep Smart City di IKN di mana persyaratan telekomunikasi di setiap gedung harus terpenuhi.
Sedangkan untuk rumah susun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bakal rampung di akhir semester I 2024.
"Itu 12 menara, sedangkan seluruhnya 47 menara akan rampung pada Desember 2024," terang Bonie.
Lalu proyek Gedung Pengelolaan Limbah akan rampung di seluruh wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
"KIPP terdiri dari tiga wilayah, yakni 1A, 1B, dan 1C," tutur Bonie. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News