Suami Bakar Istri di Kutai Timur
Tragis, Suami Bakar Istri di Kutai Timur, Korban Meninggal dan Pelaku Merasa Bersalah
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali memunculkan tragedi memilukan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Ringkasan Berita:
- NH (35) meninggal dunia setelah empat hari dirawat akibat luka bakar 81 persen yang dilakukan suaminya, AL (48), di Sangatta Selatan.
- Motif pelaku bukan cemburu, tetapi tekanan ekonomi dan pertengkaran berkepanjangan soal keuangan keluarga selama satu bulan terakhir.
- AL ditetapkan sebagai tersangka dan terancam 15 tahun penjara, sementara anak korban masih dirawat akibat luka bakar yang dialaminya.
PROHABA.CO, SANGATTA - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali memunculkan tragedi memilukan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
NH (35), seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Sangatta Selatan, meninggal dunia setelah empat hari berjuang menahan luka bakar berat akibat disiram dan dibakar oleh suaminya sendiri, AL (48).
Korban dinyatakan meninggal pada Selasa (11/11/2025) setelah menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Kudungga Sangatta.
Peristiwa yang mengguncang warga Sangatta Selatan ini terjadi pada Jumat (7/11/2025) di rumah pasangan tersebut yang berlokasi di Jalan Inpres Gang Amuntai, Desa Sangatta Selatan, Kelurahan Singa Geweh.
Kasus ini mengundang perhatian luas masyarakat karena kejadiannya terjadi di dalam lingkungan keluarga, dengan tingkat kekerasan yang ekstrem hingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan luka berat pada anak korban.
Motif Bukan Cemburu, Melainkan Tekanan Ekonomi
Awalnya beredar dugaan bahwa AL melakukan aksi pembakaran karena cemburu terhadap istrinya.
Namun hasil penyelidikan Polres Kutai Timur menunjukkan motif berbeda.
Kasat Reskrim Polres Kutim, AKP Ardian Rahayu Priatna menegaskan bahwa pelaku tidak dilatarbelakangi kecemburuan, melainkan tekanan ekonomi yang menumpuk dalam sebulan terakhir.
Menurut pengakuan AL yang diperoleh penyidik, ia dan istrinya sering terlibat pertengkaran terkait kondisi keuangan keluarga.
AL bekerja sebagai penjaga tambak milik orang lain, sehingga penghasilannya tidak tetap dan berada pada level yang pas-pasan.
Ia mengaku kerap dimintai uang oleh istrinya, sementara pendapatannya tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga.
“Tuntutan istrinya tinggi, penghasilannya kurang, hari-hari dimintai uang terus.
Selama satu bulan ini terjadi perselisihan yang membuat pelaku merasa tidak dihargai sebagai laki-laki,” jelas AKP Ardian.
Emosi yang menumpuk tersebut akhirnya meledak dalam bentuk tindakan brutal yang merenggut nyawa istrinya sendiri.
Baca juga: Cekcok Rumah Tangga, Pria di Aceh Utara Nekat Bakar Diri di Depan Istri
Baca juga: Dipicu Perselingkuhan via TikTok Berujung Pembunuhan, Satu Keluarga di Jember Ditangkap
Kronologi Kejadian
Suami Bakar Istri
korban meninggal
pelaku
Polres Kutai Timur
Kutai Timur
Suami Bakar Istri di Kutai Timur
Prohaba.co
| Bunda PAUD Aceh, Marlina Muzakir Raih Penghargaan Nasional “Bunda PAUD Peduli PAUD 2025” |
|
|---|
| MK Tegaskan Polisi Aktif Tidak Boleh Duduki Jabatan Sipil Tanpa Pensiun atau Mundur |
|
|---|
| Mobil Bank BUMN Terbakar di Polewali Mandar, Rp4,6 Miliar Uang Tunai Hangus |
|
|---|
| Ketua DPR Aceh Zulfadhli Jamu Makan Malam Mendagri Tito Karnavian |
|
|---|
| PLTU 3-4 Jadi “Benteng Terakhir” Saat Sistem Listrik Aceh Alami Gangguan Frekuensi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/TKP-kasus-suami-membakar-istri-di-Kecamatan-Sangatta-Selatan-Kutai-Timur.jpg)