Tahukah Anda

Terinspirasi dari Cangkang Kerang, Ilmuwan Temukan Cara Membuat Semen 17 Kali Lebih Kuat

Semen selama ini dikenal sebagai fondasi utama pembangunan modern, menopang gedung pencakar langit, jembatan megah, hingga jalan raya yang kita

Editor: Muliadi Gani
Sameer Khan/Fotobuddy
KEMBANGKAN KOMPOSIT SEMEN - Para insinyur di Princeton mengembangkan komposit semen yang terinspirasi oleh nacre, atau induk mutiara, sehingga membuatnya 17 kali lebih tahan 

Ringkasan Berita:
  • Ilmuwan Princeton meniru struktur cangkang tiram (nacre) untuk menciptakan semen baru.
  • Semen ini 17 kali lebih kuat dan 19 kali lebih lentur dari semen biasa.
  • Inovasi ini berpotensi mengurangi emisi karbon dan mendukung konstruksi berkelanjutan.

PROHABA.CO – Semen selama ini dikenal sebagai fondasi utama pembangunan modern, menopang gedung pencakar langit, jembatan megah, hingga jalan raya yang kita lalui setiap hari. 

Namun di balik kekuatannya, ada kelemahan klasik yang belum sepenuhnya terpecahkan: sifatnya rapuh dan mudah retak.

Kini, tim ilmuwan dari Princeton University menemukan solusi mengejutkan dengan meniru struktur alami dari cangkang tiram dan abalon, menghasilkan semen yang 17 kali lebih kuat dan 19 kali lebih lentur dibandingkan versi konvensional.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Advanced Functional Materials ini bukan hanya langkah maju bagi dunia teknik sipil, tetapi juga menawarkan harapan baru untuk konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Inspirasi datang dari nacre, atau yang lebih dikenal sebagai mother of pearl, lapisan berkilau di bagian dalam cangkang tiram.

Di balik keindahannya, nacre menyimpan rahasia kekuatan yang luar biasa.

Struktur mikroskopisnya tersusun dari tablet aragonit berbentuk heksagonal, sejenis kalsium karbonat keras, yang direkatkan oleh biopolimer lembut.

Kombinasi keras dan lentur inilah yang membuat nacre tahan benturan tanpa mudah retak.

“Sinergi antara komponen keras dan lunak adalah kunci kekuatan nacre,” ujar Shashank Gupta, mahasiswa doktoral Princeton sekaligus penulis utama studi tersebut.

“Kami mencoba menerapkan prinsip itu pada semen, agar mampu menahan retakan sekaligus mempertahankan kekuatannya.”

Rekayasa Ala Alam

Tim yang dipimpin oleh Reza Moini, asisten profesor teknik sipil dan lingkungan di Princeton, meniru cara alam merancang struktur kuat namun lentur.

Mereka menciptakan balok komposit multilapis, terdiri dari lembaran semen tipis yang diselingi lapisan polimer elastis.

Tiga model diuji:

Balok polos multilapis, tanpa pola tambahan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved