Virus Corona
Dokter Petinggi Bio Farma yang Pimpin Uji Klinis Sinovac Meninggal Dunia Karena Covid-19
Ketua Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma, Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M Kes meninggal dunia pada Rabu (7/7/2021)
PROHABA.CO - Berita duka kembali beredar dari pihak dokter, salah satunya Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M Kes, Ketua Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (7/7/2021).
Wanita yang memimpin uji vaksin asal China itu meninggal di RS Santosa karena terpapar Covid-19.
Dokter Novilia kemudian dikebumikan di Cimahi, Jawa Barat sesuai protokol Covid-19.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, dr. Novilia terlibat dalam riset uji klinis Vaksin Sinovac sejak tahun 2020 lalu.
Selain mengurusi Vaksin Sinovac, dr. Novilia juga terlibat dalam puluhan riset hingga uji klinis puluhan vaksin lainnya.
Baca juga: Usai Lahirkan Anak Kembar, Seorang Ibu Meninggal karena Covid-19
Baca juga: Lagi Warga Bireuen Positif Covid-19 Bertambah 33 Orang Dalam 5 Hari, Total 55 Orang Meninggal Dunia
Dokter Novilia juga merupakan seorang dosen luar biasa atau tidak tetap di Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran (Unpad).
"Beliau adalah salah seorang pejuang kesehatan yang sangat berjasa dalam mengatasi pandemi ini, terutama dalam hal pengujian klinis vaksin," kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, Rabu (7/7/2021).
Ucapan duka turut disampaikan oleh PT Bio Farma (Persero) lewat akun Instagram.
"Segenap Keluarga Besar Bio Farma berduka cita atas meninggalnya Dr. Novilia Sjafri Bachriar, dr., M.Kes. (Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma). Semoga Almarhumah memperoleh tempat terbaik disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan," tulis akun Bio Farma.
Apakah Sinovac Efektif Lawan Covid yang Bermutasi?
Mutasi atau varian baru dari Covid-19 sudah mulai ditemukan di berbagai belahan dunia.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito menjelaskan apakah Vaksin Sinovac akan tetap efektif melawan virus yang sudah bermutas
Prof Wiku menjelaskan soal hal tersebut saat memberikan keterangan pers dalam International Press Briefing National Task Force For Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Prof. Wiku menjelaskan jika virus pada dasarnya selalu mengalami perubahan-perubahan kecil saat menyebar di antara manusia.
Prof Wiku tak memungkiri virus yang bermutasi dapat menyebabkan vaksin menjadi tidak efektif.
Tetapi di sisi lain, perubahan virus harus terjadi dengan sangat ekstrem baru bisa memengaruhi efektivitas vaksin.
"Memungkinkan untuk virus bermutasi dan menyebabkan vaksin tidak seefektif sebelum virus itu bermutasi," ujar Prof. Wiku.
"Namun kasus ini hanya terjadi jika mutasi pada virus terjadi sangat ekstrem."
Prof. Wiku menambahkan, selain virus yang selalu mengalami perubahan, ia juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang dan pandemi Covid-19 ini sangat dinamis perkembangannya.
"Maka dari itu pemerintah selalu berusaha untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi di masa depan," terang dia.
Terakhir, Prof. Wiku menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memantau genome atau genome dari Covid-19 yang ada di tanah air.
Baca juga: Bertambah Satu Kematian Covid-19 di Aceh Barat, Kini Tercatat 27 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Apa Risiko Orang yang Tak Divaksin Covid-19?
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Sosok dr Novilia yang Meninggal karena Covid-19, Petinggi Bio Farma yang Pimpin Uji Klinis Sinovac, https://wow.tribunnews.com/2021/07/08/sosok-dr-novilia-yang-meninggal-karena-covid-19-petinggi-bio-farma-yang-pimpin-uji-klinis-sinovac