Kriminal

Dicabuli Pria 66 Tahun, Bocah 10 Tahun Meninggal Dunia, Pembuluh Darahnya Pecah

Anak perempuan berusia 10 tahun di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, diduga menjadi korban pencabulan ketua RT...

Editor: Muliadi Gani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/DODI KURNIAWAN
ILUSTRASI - Pencabulan. 

PROHABA.CO, PANGANDARAN - Anak perempuan berusia 10 tahun di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, diduga menjadi korban pencabulan ketua RT.

Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang terima Tribunjabar.id, anak yang berinisial AL (10) itu meninggal dunia Minggu (26/9/2021) sore.

Ia menjalani perawatan selama sekitar satu minggu di RSUD Pandega Pangandaran.

Kepala desa di Kecamatmatan Cijulang, Mukarom membenarkan bahwa anak perempuan yang meninggal itu merupakan putri dari satu warganya.

"Anak perempuan tersebut berusia 10 tahun kelas 4 sekolah dasar (SD) dan tanggal 26 September 2021 sekitar pukul 6 sore kurang 5 menit sudah dikebumikan," ujar Mukarom saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Minggu (26/9/2021) malam.

Sebelumnya, lanjut Mukarom, anak perempuan berinisial AL tersebut sempat menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang ketua RW berinisial AS yang sudah berusia sekitar 66 tahun.

"AS ini seorang RW dan sebenarnya sudah mau berhenti karena usianya sudah di atas 65 tahun. Sekarang, AS sudah diamankan di Mapolres Ciamis," katanya.

Baca juga: Modus Main Pacar-pacaran, Kakek di Deli Serdang Tega Rudapaksa Bocah 8 Tahun

Awal mula terjadinya pelecehan seksual tersebut, Mukarom tidak mengetahui persis kronologis kejadiannya.

Hanya, menurut informasi yang ia terima, kejadiannya sebelum bulan puasa di tahun 2021 ini.

Ia menduga, sebelum terjadi pencabulan, anak perempuan tersebut terlebih dahulu dibujuk rayu.

"Mungkin saat sedang main, anak itu dirayu atau gimana baru terjadi," katanya.

Tapi, menurut orang tuanya, anak perempuan tersebut meninggal di RSUD Pandega Pangandaran karena pembuluh darahnya pecah.

"Katanya, korban batuk berdahak, terus berdarah, dan pembuluh darah di otaknya pecah. Setelah dirawat sekitar satu minggu, anak itu meninggal dunia," ucap Mukarom.

Jenazah anak perempuan tersebut dikebumikan di TPU di wilayah Cijulang berdekatan dengan almarhum kakeknya.

"Karena kehilangan putri kesayangannya, kondisi orang tuanya sangat sedih dan berduka.

Tadi juga waktu ikut ke makam (TPU), ibunya nangis dan mau pingsan," ujarnya. (Tribun- Jabar.id)

Baca juga: Kakek 66 Tahun Cabuli Gadis 19 Kali, Kini Hamil Lima Bulan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved