Kriminal
14 Anggota Geng Motor Dicokok, Seorang Didor
Polisi berhasil menangkap 14 tersangka anggota geng motor setelah menyatakan perang dengan gerombolan tersebut ...
PROHABA.CO, JAMBI - Polisi berhasil menangkap 14 tersangka anggota geng motor setelah menyatakan perang dengan gerombolan tersebut.
Salah satu tersangka, AY (19), terpaksa dilakukan tindakan tegas dengan ditembak karena melawan polisi saat mau ditangkap.
Dari 14 orang itu, 12 di antaranya anggota geng motor dan dua orang lainnya sebagai penadah barang curian.
"Kami tindak tegas. Satu orang tersangka kami tembak di kaki sebelah kanan," kata Kapolres kKta Jambi Kombes Eko Wahyudi, Kamis (27/1).
Ia mengatakan, tersangka yang ditembak ini sudah masuk kategori dewasa, yakni AY berusia 19 tahun.
Tersangka mengaku telah beraksi di tiga tempat kejadian perkara (TKP) selama dua pekan terakhir.
Saat mau ditangkap, dia melakukan perlawanan kepada petugas sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur.
Tersangka lain berjumlah 11 orang saat ditangkap tidak ada perlawanan.
Baca juga: Aniaya Korbannya Pakai Sajam, 4 Anggota Geng Motor Diciduk
Mereka semua masih di bawah umur.
"Rata-rata usianya 14-16 tahun," kata Eko.
Dua tersangka lainnya bertindak sebagai penadah dari hasil pembegalan gerombolan geng motor.
Eko mengatakan, para pelaku yang ditangkap berasal dari tiga kelompok geng motor Bougenville, Selincah, dan Flamboyan.
Lebih jauh, Eko menuturkan, 14 pelaku ditangkap dalam satu hari oleh tim gabungan, Selasa (25/1).
Pelaku ini telah beraksi di lima TKP berbeda, yakni Aur Duri, Simpang 3 Mayang, Mayang Ujung, Tugu Keris, dan Paal Merah.
Sejumlah korban mengalami luka-luka karena dibacok oleh tersangka, sedangkan beberapa korban lainnya yang didominasi perempuan dirampas barang berharganya.
Baca juga: Lagi Santai, Empat Orang Warga Diserang Geng Motor
Eko sangat menyayangkan perilaku anak-anak itu yang tidak jera meskipun sudah ditangkap sampai tiga kali.
"Jadi kita sudah pernah mengamankan anak ini, bahkan ada sampai tiga kali, tetapi tidak ada efek jera," jelasnya.
"Tersangka rata-rata tidak sekolah, jadi sebelum melakukan aksi begal, mereka minum alkohol terlebih dahulu," katanya.
Setelah penyelidikan mendalam, motif geng motor dalam beraksi secara sadis adalah eksistensi atau pembuktian diri.
Motif selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari karena ada yang berasal dari keluarga broken home.
Para tersangka yang pernah ditangkap, kata Eko, hanya didata, diminta membuat surat perjanjian, dan dikembalikan kepada orangtua masing masing.
Akan tetapi, untuk saat ini polisi bertindak tegas dengan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku. (kompas.com)
Baca juga: 3 Prajurit Gugur Ditembak KKB Papua, Panglima TNI Evaluasi Langkah ke Depan
Baca juga: Terlibat Aborsi Novia Widya Sari, Bripka Randy Resmi Dipecat
Baca juga: Miliki 20 Paket Sabu, IRT Ditangkap Polres Aceh Tenggara