Universitaria
Dr Safrizal : Aceh Tak Bisa Lagi Andalkan Otsus
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kuliah umum, dengan tema ‘Optimalisasi Peran Pemerintah ...
PROHABA.CO - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kuliah umum, dengan tema ‘Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dalam Menjawab Tantangan Transisi Pemerintah Menuju Indonesia Sejahtera’.
Kuliah umum ini berlangsung di Aula kampus setempat. Jumat, (11/3).
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Dr. Drs. Safrizal, ZA, M.Si didapuk sebagai pembicaraan utama.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU membuka dengan resmi kuliah umum di FISIP USK tersebut.
Dalam sambutannya ia mengatakan, kegiatan ini menjadi medium pembelajaran bagi mahasiswa secara langsung dari ahlinya.
“Ini jadi kesempatan adik-adik mahasiswa belajar langsung dari sharing pengalaman tentang keahlian beliau, mengenai bina administrasi kewilayahan.
Baca juga: Mahmuddin Terpilih Sebagai Presma UIN
Mungkin di teks ataupun buku, sudah sering mahasiswa baca, tapi pada praktiknya, tentu banyak hal lain yang mempengaruhi sebuah kebijakan,” ungkap Prof Marwan.
Rektor mengungkapkan, kehadiran Dr. Safrizal di Kemendagri telah memberikan banyak inovasi di kementerian tersebut.
Hal tersebut menjadi sejarah tersendiri bagi kiprah putra Aceh di kancah nasional. Ia berharap, perjalanan Safrizal menjadi sumber inspirasi untuk semua pihak.
Terutama bekal untuk menulis tugas akhir ataupun jaringan magang di sana.
“Sekarang ini ada program Kampus Merdeka, saya berharap dapat dukungan dari Kemendagri.
Semisal pelaksanaan magang di sana, dan banyak lagi,” pintanya.
Sementara itu, Dirjen Bina Administrasi Kemendagri Kewilayahan Kemendagri, Dr. Drs. Safrizal, ZA, M.Si dalam paparannya soal transisi mengungkapkan, bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan agar proses transisi sebuah pemerintahan berlangsung sukses.
Baca juga: 17 Mahasiswa dan 1 Dosen UBBG Lolos Program MBUS Kemendikbudristek
Beberapa pendekatan yang bisa digunakan antara lain: Kepemimpinan kolaboratif, sinergi Forkopimda dan merangkul seluruh elemen masyarakat.
Kepemimpinan religius, dekat dengan ulama.