Ungkap Kematian Tahanan di Penjara, Kompolnas Lakukan Otopsi

Kasus tahanan tewas di penjara akhir-akhir ini marak terjadi di sejumlah daerah. Tak sedikit keluarga korban mempertanyakan penyebab kematian ...

Editor: Muliadi Gani
The Guardian
Ilustrasi penjara. 

PROHABA.CO, JAKARTA - Kasus tahanan tewas di penjara akhir-akhir ini marak terjadi di sejumlah daerah.

Tak sedikit keluarga korban mempertanyakan penyebab kematian dan bahkan menyoroti perlakuan oknum aparat kepolisian.

Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) pun berharap keluarga korban mengizinkan dilakukan otopsi terhadap jenazah agar penyebab kematian dapat terungkap.

"Jika nantinya hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian bukan akibat penyakit, maka patut diduga korban meninggal akibat penyiksaan.

Sehingga yang bertanggungjawab melakukan penangkapan, penahanan dan penyidikan harus diperiksa Propam," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Ditahan 12 Jam, Seorang Tahanan Tewas di Polres

Lalu apabila dari hasil otopsi penyebab kematian karena penyakit, petugas yang melakukan penangkapan tetap harus diperiksa terkait prosedur penanganan terhadap almarhum.

"Tetapi jika nantinya hasil otopsi menyatakan bahwa Almarhum meninggal dunia disebabkan karena penyakit, maka petugas yang bertanggungjawab melakukan penangkapan,

penahanan dan penyidikan tetap perlu diperiksa Propam untuk mengecek salah tidaknya prosedur penanganan terhadap almarhum," katanya.

Selain itu, salah satu cara untuk mencegah tindak kekerasan berlebihan saat proses penangkapan hingga interogasi tersangka, Kompolnas meminta polisi memakai kamera badan, dashboard dan CCTV di ruang interogasi.

"Sehingga untuk mencegah kekerasan berlebihan dan menjunjung tinggi akuntabilitas, maka di ruang2 interogasi dilengkapi CCTV dan video camera," katanya.

Baca juga: Banding Ditolak, Gaga Muhammad Ajukan Permohonan Kasasi ke MA

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah kematian Muhammad Arfandi Ardiansyah (18), warga Jl Kandea 2, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Arfandi tewas usai ditangkap polisi terkait kasus narkoba, Senin (16/5/2022).

Mukram, ayah Arfandi, mengaku melihat jenazah anaknya itu banyak luka lebam.

"Setelah melihat mayat anak saya, luar biasa luka-lukanya di sekujur tubuh.

Babak belur, telinga keluar darah, tangan patah dan bengkak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved