Berita Nagan Raya

Limbah Pabrik Kembali Cemari Krueng Trang DLH Langsung Turun ke Lokasi, DPRK Pertanyakan Baristand

Krueng Trang di Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, kembali tercemar limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS)

Editor: Bakri
FOTO DOK APEL
Ketua Aktivis Peduli Lingkungan (Apel) Nagan Raya, Rahmad Syukur, memperlihat aliran pembuang limbah pabrik kelapa sawit ke Krueng Trang, Kecamatan Kuala, Sabtu (4/6/2022). 

SUKA MAKMUE - Krueng Trang di Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, kembali tercemar limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS).

Hal itu ditandai dengan kondisi air sungai yang berubah menjadi hitam pekat.

Persis seperti yang terjadi pada pekan lalu, yang menyebabkan matinya ribuan ekor ikan penghuni sungai.

Pencemaran yang berulang ini dilaporkan oleh lembaga Aktivis Peduli Lingkungan (Apel) Nagan Raya, Sabtu (4/6/2022).

Lembaga tersebut juga menemukan sebuah titik di sungai yang menjadi saluran pembuangan limbah dari sebuah pabrik kelapa sawit (PKS).

Tim Apel yang diketuai Rahmad Syukur kemudian melaporkan temuan tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya.

Menerima laporan itu, Tim dari DLH langsung turun ke lokasi yang dipimpin oleh Kabid Pengawasan, Samsul Kamal.

Baca juga: Kenang Sosok Emmeril Kahn Mumtadz, Nabila Ishma Ikhlaskan Sang Kekasih Pergi

Baca juga: Nenek 103 Tahun Cetak Rekor Dunia Terbang Parasut Tandem

"Limbah yang mencemari Krueng Trang kami menduga yang merupakan limbah dari pabrik minyak kelapa sawit (PMKS)," kata Ketua Apel Nagan Raya, Rahmad Syukur, kepada Serambi, Sabtu (4/6/2022).

Pihaknya sangat menyesalkan pencemaran yang berulang ini.

Dia meminta Pemkab Nagan Raya dapat mengambil tindakan tegas, karena pencemaran itu dapat membunuh biota sungai dan secara langsung ikut menganggu ekonomi masyarakat yang mengantungkan hidupnya dari sungai.

Sementara itu, Kabid Pengawasan DLH Nagan Raya, Samsul Kamal mengatakan, lokasi tempat yang didatangi pihaknya juga merupakan lokasi yang sama saat mereka turun pekan lalu untuk melakukan pengecekan dugaan pencemaran.

“Lokasi yang diduga tercemar juga pada titik aliran sungai yang pekan lalu kita datangi.

Turun kali ini juga telah diambil dokumen untuk dibahas lebih lanjut,” ujarnya.

Terkait hasil sampel air Krueng Trang yang diambil pekan lalu, Samsul Kamal mengatakan, sejauh ini belum turun dari Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Aceh.

“Kita masih menunggu hasil sampel dari Baristand,” tutup Samsul Kamal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved