Berita Pidie

Ternak di Pidie Terjangkiti PMK, Stok Obat Kosong

Ternak peliharaan warga di Pidie mulai terjangkiti Penyakit Mulut dan Kukudata Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang Pidie) 27 ekor

Editor: Bakri
RASIDAN
Sapi milik warga di Gayo Lues yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK bertambah. Hingga Senin (6/6/2022), jumlah sapi yang terjangkit PMK di Gayo Lues dari berbagai kecamatan menjadi tujuh ekor atau bertambah tiga dari sebelumnya empat ekor. Satu di antaranya mati, yakni Sapi Bali di Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya 

SIGLI - Ternak peliharaan warga di Pidie mulai terjangkiti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sementara data Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang Pidie) mencatat 27 ekor lembu terindikasi PMK.

Kepala Distanpang Pidie, Hasballah SP MM kepada Serambi, Senin (6/6/2022), mengatakan, sapi yang terindikasi PMK berjumlah 27 ekor.

Dari jumlah hewan ternak terkena PMK, saat ini sudah sembuh 20 ekor dan seekor terpaksa disembelih.

Sehingga, enam ekor ternak yang positif PMK sudah divaksin dan dalam pamantauan petugas.

Namun, Distanpang Pidie tidak bersedia membeberkan lokasi ternak yang terindikasi PMK tersebut.

Dengan begitu, belum diketahui ternak yang positif terkena PMK berada di kecamatan mana.

Menurutnya, untuk menindaklanjuti kasus PMK di Pidie, Distanpang Pidie sudah melakukan berbagai upaya untuk memutuskan mata rantai virus mematikan bagi ternak.

Baca juga: Aurel Kaget Dengar Kabar KD Beri Warisan untuk Orang Lain

Baca juga: Oknum TNI Lepas Tembakan di Pesta Pernikahannya, Adik Pengantin Tewas 

Antara lain Distanpang telah melakukan koordinasi dengan Polres Pidie dengan melibatkan dokter hewan.

Lalu, melaksanakan sosialisasi terhadap petani ternak, mulai dari menjaga, cara pencegahan hingga penanganan ternak yang terindikasi PMK.

Kemudian, kata Hasballah, Distanpang Pidie juga melakukan edukasi kepada masyarakat memelihara hewan ternak agar tetap sehat.

Lalu, petugas melakukan pengecekan hewan di pasar Beureunuen dan Padang Tiji.

Pengecekan kesehatan terbak di pasar itu melibatkan dokter hewan.

Tak hanya itu, sebut Hasballah, melakukan penyemprotan menggunakan desinfektan untuk menghambat penyebaran penyakit yang menyebabkan PMK.

Kemudian, pemberian antibiotik dan vitamin untuk hewan ternak, guna meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan virus penyakit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved