Pemerintah Bentuk Tim Khusus Setelah Miliaran Data Dibobol Hacker Bjorka
Pada pekan lalu, Bjorka kembali membagikan data sensitif di forum diskusi online Breached Forums. Data yang dibagikan di forum beralamatkan "breached
PROHABA.CO, JAKARTA - Aksi hacker Bjorka kembali menyita ta perhatian publik dalam sepekan terakhir.
Pada pekan lalu, Bjorka kembali membagikan data sensitif di forum diskusi online Breached Forums.
Data yang dibagikan di forum beralamatkan "breached.to" itu diklaim merupakan data milik Presiden Joko Widodo.
Bjorka mengeklaim bahwa ia memiliki beberapa dokumen dalam fi le terkompres sebesar 40 MB, dengan judul "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia kepada Presidendalam amplop tertutup", dan sebagainya.
Selain itu, selama sepekan ini Bjorka juga menyebarkan data pribadi para pejabat negara melalui grup Telegram miliknya.
Data pribadi milik pejabat publik yang dibagikannya meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor kartu keluarga (KK), nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.
Sejumlah nama pejabat publik yang jadi sasaran aksi ‘doxing’ dari Bjorka ini, antara lain, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Mahfud MD Klaim Identitas Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi, Ini Respons Polri
Berdasarkan catatan Kompas.com, aksi Bjorka dalam menyebar sejumlah data sensitif terpantau telah dilakukan dalam kurun waktu sebulan terakhir, yakni dari akhir Agustus hingga awal September.
Data sensitif yang ia bagikan itu meliputi nomor KTP, nomor KK, nomor telepon, dan lainnya.
Data sensitif milik warga Indonesia tersebut diklaim Bjorka diperoleh dari beberapa sumber resmi.
Misalnya, dari operator internet Indihome, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan proses registrasi kartu SIM (SIM Card).
Pada 20 Agustus 2022, Bjorka membagikan 26 juta data yang diklaim milik pelanggan Indihome di Breached Forums.
Data tersebut, antara lain, meliputi data riwayat pencarian pelanggan, nama pelanggan, nomor KTP pelanggan, alamat e-mail, dan lainnya.
Aksi Bjorka membagikan data sensitif warga Indonesia kembali berlanjut. Pada 31 Agustus 2022, Bjorka membagikan data kartu SIM milik pelanggan Indonesia, yang berisi nomor KTP, nama operator seluler, nomor telepon, dan tanggal registrasi.
Baca juga: Mahfud MD Tak Mau Ambil Pusing soal Data Pribadinya yang Dibocorkan Hacker Bjorka: Itu Bukan Rahasia
Kemudian, aksi Bjorka berikutnya dilakukan pada 6 September 2022.
Saat itu Bjorka menyebarkan data warga Indonesia yang diklaim berasal dari KPU.
Data tersebut meliputi nama lengkap warga, nomor KTP, nomor KK, alamat, nomor tempat pemungutan suara (TPS), tempat dan tanggal lahir warga, usia, jenis kelamin, hingga status penyandang disabilitas.
Di sisi lain, Pemerintah RI mengakui bahwa kebocoran data benar terjadi.
Pemerintah pun mulai buka suara atas rangkaian aksi peretasan dan ‘doxing’ yang dilakukan hacker Bjorka.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan, kebocoran sejumlah data pejabat negara yang dilakukan oleh hacker Bjorka bukan merupakan data rahasia.
Menurut Mahfud, data yang dipamerkan oleh akun sosial media Bjorka itu adalah data terbuka yang bisa diambil di beberapa sumber data.
"Sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, yang bisa diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama," ujar Mahfud saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Baca juga: Pengamat Keamanan Siber Sebut Hacker Bjorka Sulit Ditangkap
Dia membantah data tersebut adalah data rahasia negara karena memang sering ditemukan di beberapa situs milik pemerintah.
Begitu juga dengan isu-isu kebocoran data lainnya yang dilontarkan oleh Bjorka di akun sosial media twitter.
Namun, Mahfud mengakui, kebocoran data tersebut benar terjadi.
"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi, sudah dapat laporannya dari BSSN (Badan Siber Sandi Nasional), kemudian dari analis deputi kerja saya," imbuhnya.
Untuk itu, kata Mahfud MD, pemerintah saat ini sedang menelusuri penyebab data umum itu bisa diambil oleh Bjorka.
"Nah, sebab-(nya) itu masih akan didalami," papar Mahfud.
Senada dengan Mahfud, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan, data yang diretas oleh peretas atau hacker Bjorka adalah data yang bersifat umum.
Menurutnya, data yang sudah tersebar itu pun merupakan informasi lama.
Baca juga: Siapakah Bjorka, Hacker yang Bikin Pemerintah RI Ketar-ketir?
"Bukan data spesifi k dan bukan data yang ter-update, sebagian data yang lama," kata Plate di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin.
Bentuk tim khusus Meski demikian, pemerintah melakukan pertemuan khusus untuk membahas persoalan kebocoran data yang terus berulang ini.
Pada Senin, Presiden Joko Widodo menggelar rapat yang dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menkominfo Johnny G Plate dan Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Hinsa Siburian di Istana Negara.
Dalam rapat tersebut, pemerintah memutuskan membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka.
“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Menkominfo Johnny G Plate kepada wartawan.
Dia menuturkan, tim khusus itu terdiri atas BSSN Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dam Polri.
Akan tetapi, Johnny tidak menjelaskan secara rinci kapan tim akan bekerja.
Dia juga tidak menjawab saat wartawan menanyakan lebih lanjut soal tugas dan fungsi tim tersebut.
Sementara itu, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Dia mengatakan, meski ada kebocoran data yang berulang, tidak ada sistem penyelenggaea elektronik yang diserang oleh Bjorka.
"Makanya masyarakat itu kita harapkan tenang saja.
Tidak ada satu sistem elektronik yang diserang sementara ini. Sistem elektronik ya," ujar Hinsa di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin.
(Kompas. com)
Baca juga: Hacker Tipu Pemilik NFT di OpenSea, Bobol Rp 24 Miliar
Baca juga: Profil Camilla, Permaisuri Kerajaan Inggris yang Baru, Cinta Pertama Raja Charles III
Baca juga: Diduga Stres, Remaja Putri Berstatus Siswi SMA Nekat Melompat dari Jembatan Penyeberangan Orang