Haba seleb
Vape Sama Bahaya dengan Rokok Konvensional, Berisiko bagi Kesehatan Jantung
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa vape menyebabkan kerusakan pembuluh darah sebanyak rokok tembakau
PROHABA.CO - Rokok elektrik atau vape sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman untuk merokok
Namun, dua studi baru dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan vaping sama buruknya dengan jantung seperti merokok konvensional.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa vape menyebabkan kerusakan pembuluh darah sebanyak rokok tembakau, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk pada Kamis (27/10/2022).
Jika pembuluh darah ini rusak, oksigen akan lebih sulit mengalir ke seluruh tubuh dan dapat menghalangi sistem kardiovaskular untuk berfungsi dengan baik.
Temuan ini muncul sebagai hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California dan diterbitkan dalam jurnal Arteriosklerosis, Trombosis, dan Biologi Vaskular.
Berdampak pada sistem endotel dan bahaya bagi jantung
Baca juga: Tiga Korlap Jadi Tersangka Korupsi Beasiswa Pemerintah Aceh Rp 22 M
Selama penelitian, tim juga menemukan dampak merokok dan vape pada fungsi endotel tubuh.
Endotel adalah membran sel tipis yang melapisi bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Jika sel-sel endotel meradang, ini dapat mempersulit oksigen untuk melakukan perjalanan ke seluruh tubuh.
Vape dan merokok sama-sama mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan hal ini.
Selanjutnya, sel-sel endotel membantu menjaga fluiditas tubuh, mengatur aliran darah, dan mengontrol permeabilitas dinding pembuluh darah.
Jika sel-sel ini menjadi rusak dapat menyebabkan masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Disebabkan iritasi saluran napas
Baca juga: Idap Kanker Payudara, Aida Saskia Rela Begadang Jadi DJ, Demi Honor Puluhan Juta?
Saat mempelajari kerusakan pembuluh darah yang terjadi akibat kedua tindakan tersebut, para ilmuwan juga menemukan sesuatu yang luar biasa.
Bukannya disebabkan oleh komponen tertentu, para ilmuwan mengatakan kerusakan itu disebabkan oleh iritasi saluran napas.