Kriminal

Sekolah PGAI Diserang OTK, Kepsek Dipukul, lalu Diseret

Yunarlis menyebutkan kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung membabi buta dengan melakukan penganiayaan ...

Editor: Muliadi Gani
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan - Seorang pemuda menganiaya ayah kandungnya sendiri gara-gara tak terima ibunya sering dipukuli. 

PROHABA.CO, PADANG - Belasan orang tak dikenal menyerang sekolah Yayasan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) yang beralamat di Jalan Abdullah Ahmad, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur Kota Padang, Kamis (3/11).

Mereka masuk ke dalam sekolah saat proses belajar mengajar dan kemudian menganiaya Kepala SMA Yayasan PGAI, Yunarlis.

"Mereka berjumlah sekitar 15 orang, datang ke sekolah sekitar 11.35 WIB, pada proses belajar mengajar masih berlangsung," kata Yunarlis kepada wartawan, Kamis (3/11).

Yunarlis menyebutkan kelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat itu datang dan langsung membabi buta dengan melakukan penganiayaan kepadanya.

"Saya dipukul, dicekik, hingga diseret.

Kemudian kepala saya merasa pusing karena dipukul dan bahkan tangan sampai di jahit karena mengalami luka akibat dipukul mereka," kata Yunarlis.

Baca juga: Kevin Hillers Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Dokter Siska, Ancaman Hukumannya Tak Main-main

Yunarlis mengaku tidak tahu motif penganiayaan kepadanya karena dia hanya PNS yang diperbantukan di yayasan tersebut sebagai kepala sekolah SMA.

"Saya di SK-kan oleh Gubernur disini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah.

Saya hanya menjalani tugas di sini," kata Yunarlis.

Tak hanya dianiaya, kata Yunarlis, kelompok orang itu juga memutus aliran listrik dan air di rumah dinasnya.

Bahkan anaknya juga mendapat tindakan kekerasan dari orang-orang tersebut.

Baca juga: Seorang Anggota TNI Dikeroyok Saat Halau Aksi Penjarahan Toko

Baca juga: Lima Organisasi Profesi Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

"Dalam kondisi ibu saya sedang kritis di rumah sakit, kemudian saya juga mendapat penganiayaan seperti ini.

Saya tidak terima dan mohon kepada kepolisian sesegera mungkin menangkap para pelaku," kata Yunarlis.

Yunarlis juga meminta instansi lain seperti Komnasham, Ombudsman, LBH dan lainnya juga ikut ambil bagian dalam kasus yang dialaminya.

"Karena kejadian dalam saya berdinas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved