Haba Medan
Nenek yang Ditendang di Tapsel Ternyata Masih Muda
Terungkap nenek-nenek yang ditendang para siswa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara ternyata masih muda ...
PROHABA.CO, SIANTAR - Terungkap nenek-nenek yang ditendang para siswa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara ternyata masih muda.
Lalu, kasus kekerasan yang dilakukan para siswa itu pun mendorong orang tua dari pelaku meminta permohonan maaf atas kejadian itu.
Belakangan wanita yang banyak diberitakan sebagai nenek-nenek itu diketahui bernama Leni Saragih kelahiran tahun 1983.
Sebelum viral menjadi korban penganiayaan siswa di Tapanuli Selatan, Leni Saragih pernah dirawat di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa, Jalan Sibatu-batu, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari pada tahun 2014-2015.
Yang bersangkutan diantarkan keluarga dengan kondisi keterbelakangan mental.
Baca juga: Enam Siswa SMK Dijebloskan ke Penjara, Terekam Kamera Tendang Nenek-nenek
Mentor Leni Saragih di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa, Richi Carey br Tambunan bahwa dirinya mengenal Leni Saragih saat dibawa keluarganya pertama kali tahun 2014.
“Karakternya itu dia suka marah, malas mandi, malas mengurus diri.
Kalau dia marah, dia mau memukul orang disekitarnya,” kata Carey saat diwawancarai Rabu (23/11/2022).
Lanjut Carey, Leni Saragih saat diajak berbicara juga sering tidak nyambung dengan lawan bicaranya alias ngelantur.
Dengan kondisinya yang tak mau merawat diri, Leni Saragih pun tampak seperti orang tua atau nenek-nenek.
“Dia kalau marah menyakiti orang di sekitarnya, temannya.
Saya sendiri pernah pertama masuk aku pernah dipukul dia.
Baca juga: Seorang Nenek di Gayo Lues Dilaporkan Hilang, Polisi dan Warga Sisir Aliran Sungai
Baca juga: Pria Medan Ini Nyaris Rudapaksa dan Bunuh Ponakannya
Tapi ya, itukan memang di luar kendali kita.
Dan kita sangat memakluminya ya,” jelas Carey.
Kemudian setelah tahun 2015, Leni Saragih dibawa pulang kembali keluarga, dan selama itu pula perawat di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa tidak mengetahui kelanjutan perkembangan mental yang bersangkutan, termasuk tinggal di Tapanuli Selatan.