Berita Banda Aceh

MENGERIKAN! Tanah Bergerak di KM 80 Banda Aceh-Sigli

Fenomena tanah bergerak ini dalam banyak kasus dapat membawa kerusakan dan bahkan bisa membuat struktur tanah tidak lagi beraturan seperti semula.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty
(SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)
Salah dari enam lokasi tanah longsor yang terjadi di KM 80 - 81 Saree - Padang Tiji, Kamis (26/1) 

Karena, pergerakan tanah yang longsor dan terbelah itu, terus akan bergerak, sampai kondisi hujan berhenti dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Longsor di Seulawah, Puluhan Kendaraan Terjebak Macet

Kalau masih hujan, pergerakan tanahnya terus bergerak, karena tekanan beban dari atas yang berat.

“Kondisi tanah berbatuan stuf itu, jika ada hujan, tanahnya menjadi lunak dan rapuh, serta mengembang, kemudian terjadi longsor pada lokasi tebing tanah yang curam, seperti yang terjadi di lintasan badan jalan nasional KM 80 – 81 Saree – Padang Tiji,” pungkas Mahdinur.

Tim geologi yang diturunkan Dinas ESDM Aceh juga menemukan fakta bahwa tanah bergerak yang menyebabkan longsor di Km 80-81 Banda Aceh-Sigli berasal dari lapisan tanah satuan tuf, yang berumur kuarter, bersumber dari formasi Gunung Api Lamteuba, Aceh Besar.

Dikutip dari situs wikipedia Periode Kuarter merupakan periode terakhir dari ketiga periode di era Kenozoikum dalam skala waktu geologi.

Periode ini berlangsung setelah periode Neogen dan membentang dari 2,588 ± 0.005 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Waktu yang relatif singkat ini ditandai oleh serangkaian glasiasi dan dengan penampilan dan perluasan manusia modern secara anatomis.

Kuarter mencakup dua kala geologi: Pleistosen dan Holosen.

Geologi kuarter atau geologi muda juga disebut proses serta peristiwa geologi di Bumi yang terjadi dalam 2 juta tahun terakhir.(Herianto)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved