Video

Miris, Seorang Bocah Sekolah Dasar di Fakfak Hamil 8 Bulan

Dalam video tersebut juga dikatakan bahwa bocah kelas 6 SD itu saat ini masih berumur 12 tahun.

Penulis: Redaksi | Editor: Fadil Mufty

PROHABA.CO -- Media sosial kini tengah dihebohkan dengan sebuah video viral anak kelas 6 SD hamil 8 bulan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Melalui video berdurasi 2 menit 51 detik yang diunggah pada Minggu (29/1/2023) dari akun TikTok dr Amira SpOG, @dokteramiraobgyn, tampak bocah kelas 6 SD tersebut sedang menjalani pemeriksaan USG dengan didampinggi oleh seorang dokter.

Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa bocah kelas 6 SD itu diantar oleh tim Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Fakfak ke Rumah Sakit, dokter yang menangani bocah SD itu bernama dr Amira SpOG yang juga pemilik akun TikTok.

Atas adanya kejadian tersebut, dr Amira SpOG itu pun terlihat menyampaikan sebuah keterangan dalam caption yang diunggah.

Baca juga: Unik, Seorang Kades Miliki Tattoo Disekujur Badan

Ia mengatakan, jika ke hamilan ini terjadi karena akibat lalainya pengawasan orang tua, namun orang tua tak perlu menghukum anak tersebut.

Ia menegaskan, meskipun sulit orang tua menerima kenyataan jika anaknya hamil di luar pernikahan, tetapi kondisi kesehatan dan psikologis sang anak jauh lebih penting dari itu semua.

Dalam video tersebut juga dikatakan bahwa bocah kelas 6 SD itu saat ini masih berumur 12 tahun.

Baca juga: Warga Papua Bantu Aparat Tarik Pesawat SAM di Bandara Beoga

Dalam video sang dokter juga menjelaskan hasil dari USG di perut bocah tersebut, dikatakan jika bayi yang berada di kandungannya saat ini sudah memasuki usia delapan bulan, artinya tidak menunggu waktu lama lagi, bocah tersebut akan segera melahirkan.

Namun sayangnya pada saat USG, posisi bayi yang berada di kandungan sang bocah dalam posisi sungsang.

Yakni posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, bokong atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal.

Mengingat kondisi pinggul sang bocah masih sangat kecil untuk melahirkan normal, maka tindakan operasi menjadi jalan satu-satunya untuk menyalamatkan bayi dan bocah tersebut.

Lebih lanjut, sang dokter berharap, untuk pemeriksaan ke hamilan selanjutnya, diharapkan orang tua dari bocah tersebut ikut andil.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved