Rumah Lansia Pembuat Gula Kelapa Diterjang Longsor

Kerusakan itu terjadi pada bagian dapur rumah. Sepasang lanjut usia itu sehari-harinya bekerja sebagai pembuat gula kelapa dan rumah itu ikut ...

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
Longsoran batu dan tanah merusak satu rumah warga di Pedukuhan Soropati, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

PROHABA.CO, KULON PROGO - Rumah yang dihuni pasangan lanjut usia (lansia) Tujo Wiyono (70) dan Tukinah (60) di RT 01 Pedukuhan Soropati, Kelurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta rusak akibat terdorong tebing batu.

Kerusakan itu terjadi pada bagian dapur rumah. Sepasang lanjut usia itu sehari-harinya bekerja sebagai pembuat gula kelapa dan rumah itu ikut ditempati bersama anak dan cucunya.

Longsoran tebing merusak dinding kayu selebar 7 meter dan tungku memasak gula.

Semua terdorong batu-batu sebesar kepala sapi dan tanah berlumpur.

“Batu dan tanah jatuh dari tebing setinggi 8 meter,” kata Sukadi (43), anak dari kedua lansia, Jumat (3/2/2023).

Tujo dan Tukinah sedang berada di rumah bersama tiga cucunya ketika peristiwa terjadi pukul 18.45 WIB.

Tukinah sedang memasak air untuk mandi pada tungku kayu bakar di dapur.

Ketika itu, hujan deras turun sejak sore hari.

Baca juga: UPDATE TERKINI KM 80 BANDA ACEH-SIGLI - Longsor Kian Parah, Jalan Terbelah dan Antrian Panjang

Tukinah mendengar suara retakan dari arah tebing di balik dapur.

Ia segera keluar rumah bersama suami dan ketiga cucunya.

Bersama dengan itu, tebing ambrol.

Batu merusak dinding dapur dari kayu.

Batu-batu memenuhi dapur.

“Batu menimpa tungku yang biasa dipakai untuk memasak gula.

Orangtua aktif produksi gula kelapa, tapi karena tungku rusak maka akan lama kembali bikin gul kelapa,” kata Sukadi.

B Ketua RT 01 Sukiman mengungkapkan, ia mendapat laporan dari Sukadi atas peristiwa longsor ini.

Ia segera melaporkannya ke dukuh (kepala dusun) Soropati tentang kejadian ini.

Warga belum bisa datang untuk membantu karena hujan masih berlangsung hingga subuh.

Sukiman mengungkapkan, warga datang ke lokasi longsor mulai pagi.

Baca juga: Ibu di Kuningan Meninggal Tertimbun Longsor saat Jemput Anak Mengaji

Baca juga: Truk Tabrak Bus Rombongan Peziarah, 1 Luka Parah

Mereka gotong royong menyingkirkan tanah dan batu.

Mereka memisahkan tanah dari batu.

Batu-batu disusun di jalan masuk rumah.

Sementara, tanah dibuang dan disusun di lokasi lain.

“Batu dikumpulkan untuk dimanfaatkan bagi kelanjutan selanjutnya, misal buat banket, rumah dan jalan,” kata Sukiman.

Sukiman mengungkapkan, kawasan RT-nya termasuk rawan longsor apalagi di musim hujan seperti sekarang.

Pasalnya, wilayah mereka berada di dataran tinggi dan rumah-rumah berdiri di sekitaran tebing.

Pada pengalaman masa lalu, pernah terjadi longsor di empat titik. Longsor di rumah Tujo dan Tukinah ini pertama di RT-nya pada tahun ini.

“Masyarakat RT 1 mayoritas penderes dan pembuat gula.

Mereka tetap sambil bekerja, saat sela tidak menderes maka ke sini untuk membantu,” kata Sukiman.

(kompas.com)

Baca juga: Longsor di Seulawah, Puluhan Kendaraan Terjebak Macet

Baca juga: Longsor di Geunie Tangse Tutupi Badan Jalan Nasional Sepanjang 50 Meter

Baca juga: Hujan Sebabkan Longsor di Bener Meriah, Sebagian Jalan Ditutupi Batu Gunung

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved