Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki: Korban Meninggal 11.236 Orang, WHO Desak Pengiriman Bantuan ke Turki dan Suriah

Terbaru, jumlahnya telah mencapai lebih dari 11.236 orang di kedua negara. Jumlah korban gempa Turki dan Suriah yang meninggal dunia terus bertambah.

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
AFP/MUHAMMAD HAJ KADOUR
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk yang dibantu oleh buldoser, mencari korban dan penyintas di puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di kota Sarmada di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada 6 Februari 2023 dini hari. Hempa berkekuatan besar melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ribuan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir. 

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) episentrum gempa berada di 17,9 kilometer di bawah permukaan bumi.

Gempa terjadi di Provinsi Gaziantep, yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.

Setelah gempa pertama, mereka mencatat setidaknya 100 gempa susulan terjadi.

Salah satu gempa itu bermagnitudo 7,5 dan berada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.

Para pakar menilai banyak korban berjatuhan lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area penduduk, dan terjadi saat malam hari, ketika orang-orang terlelap.

Gempa mematikan di Turki bukan kali pertama. Pada 1939, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Erzincan timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.

Kemudian pada Agustus 1999, gempa M 7,6 melanda Izmit.

Akibat bencana ini, lebih dari 17 ribu orang tewas.

Baca juga: Ismail Cipe, Kiper Galatasaray Bantu Korban Gempa Turkiye

Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Karena itu, negara ini kerap diguncang gempa.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kemarin, dilaporkan sudah mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kota Kahramanmaras, Turki selatan.

Tayangan televisi menunjukkan Erdogan sempat memeluk seorang wanita tua yang menangis dan berjalan melewati kerumunan besar menuju tenda bantuan kemanusiaan Bulan Sabit Merah.

Erdogan berjanji untuk membangun kembali daerah yang rusak akibat gempa dalam waktu satu tahun.

Dia juga tampaknya menepis kritik bahwa tanggapan pemerintah terhadap bencana terburuk Turki dalam beberapa dekade ini berjalan lambat.

"Awalnya ada masalah di bandara dan di jalan, tapi hari ini (kemarin-red) semakin mudah dan besok akan lebih mudah lagi," kata dia dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved