Luar Negeri

Elon Musk Pecat 50 Karyawan Twitter

Gelombah pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan terhadap karyawan dari tik teknik yang mendukung teknologi periklanan Twitter.

Editor: Muliadi Gani
Fox Business
Elon Musk memeceat pejabat eksekutif Twitter setelah resmi mengambilalih platform tersebut. 

PROHABA.CO, NEW YORK - CEO Twitter, Elon Musk kembali mengambil langkah ekstrem dengan memecat 50 karyawannya.

Gelombah pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan terhadap karyawan dari tik teknik yang mendukung teknologi periklanan Twitter.

Twitter hingga kini belum mau menanggapi pertanyaan publik mengenai rumor PHK tersebut.

Namun, mengutip informasi dari orang-orang Reuters yang mengetahui masalah itu, PHK dilakukan Elon Musk lantaran platform berlogo burung biru itu gagal membukukan lonjakan laba.

Hal ini setelah para pengiklan besar kabur meninggalkan Twitter, akibat penerapan kebijakan–kebijakan kontroversial yang diberlakukan Musk pasca mengakuisisi Twitter.

Baca juga: Resmi Ambil Alih Twitter, Elon Musk Langsung Pecat Pejabat Eksekutif

Tekanan tersebut kemudian membuat bisnis iklan Twitter anjlok mencapai 71 persen selama Desember 2022.

Tak hanya itu, imbas penerapan kebijakan kontroversial, saham Twitter di perdagangan Wall Street juga ikut menyusut sebesar 65 persen di sepanjang tahun 2022.

Berbanding terbalik bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kemerosotan ini yang mendorong Elon Musk untuk melakukan PHK untuk mengimbangi penurunan pendapatan perusahaan selama satu tahun terakhir.

“Kami mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar karena pengiklan menarik pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten,” kata juru bicara Twitter pada pertemuan di akhir November lalu.

Sebagai informasi PHK ini merupakan kali kedelapan yang dilakukan Elon Musk.

Tercatat sejak bulan Oktober tahun lalu.

Baca juga: Elon Musk Lanjutkan Proyek Implan Chip ke Otak Manusia, Gaet Perusahaan Teknologi Synchron

Baca juga: Pasangan Mahasiswa Rekam Hubungan Intim di Samping Teman Tidur

Musk setidaknya telah memangkas 70 persen atau sekitar 2.000 karyawannya, untuk menekan pembengkakan pengeluaran di tengah ancaman krisis pasar global.

Tak hanya memangkas jumlah karyawan pada awal bulan lalu, Musk bahkan turut menutup beberapa kantor cabang Titter yang ada di India, Singapura, London dan California usai perusahaan menunda pembayaran sewa gedung senilai ratusan miliaran dolar, selama berbulan– bulan.

Munculnya serangkaian tekanan ini membuat banyak pihak berasumsi saat ini Twitter tengah mengalami kebangkrutan, hingga Elon Musk melakukan PHK massal serta tak dapat membayarkan biaya sewa gedung dan terpaksa menunggak pembayaran selama berminggu-minggu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved