kebakaran

Depo Pertamina Plumpang Kebakaran: Berikut Penyebab, Kronologi, Jumlah Korban, danKondisi Terkini

Sebanyak 52 unit mobil pemadam kebakaran dari lima wilayah kota administrasi, dengan jumlah 250 personel, dikerahkan untuk memadamkan Depo Pertamina 

Editor: Muliadi Gani
TRIBUNNEWS.com Irwan Rismawan/Jeprima
Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api Depo Pertamina Plumpang yang merembet ke pemukiman warga, Jumat (3/3/2023) malam (kiri). Proses evakuasi jasad korban tewas Depo Pertamina Plumpang terbakar (kanan). Simak kronologi Depo Pertamina Plumpang terbakar, penyebab, hingga jumlah korbannya. 

Jumlah Korban

Hingga Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB, korban tewas akibat Depo Pertamina Plumpang terbakar, berjumlah 13 orang.

Sementara, ada 49 korban mengalami luka bakar.

Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Idrisman, mengatakan tiga dari 10 korban tewas adalah anak-anak.

"Jumlah korban tewas 13 orang, luka-luka itu 49 orang. Untuk korban yang meninggal itu 10 orang dewasa dan tiga anak-anak," kata Idrisman di lokasi, Sabtu.

Baca juga: King Cobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Dapur Warga di Gampong Blangme

Idrisman melanjutkan, tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah seiring proses pencarian yang masih dilakukan oleh petugas gabungan dan relawan.

Terbaru, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menemukan jasad ibu dan anak yang ditemukan hangus terbakar di bawah reruntuhan rumahnya, Sabtu pagi.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas masih dalam pendataan.

Untuk korban luka bakar, mereka tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengungkapkan korban tewas seluruhnya mengalami luka bakar 100 persen.

Saat ini, jenazah korban masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati.

"Kondisi korban ini kan ada yang utuh, ada yang mengalami luka bakar sampai 100 persen," ucap Fadil, Sabtu.

"Sekarang sedang berlangsung (proses identifikasi) di RS Polri Kramat Jati, karena ini segera diperlukan supaya bisa segera dikembalikan ke keluarganya," sambungnya.

Terkait identifikasi korban, Fadil menyebutkan proses tersebut dimulai dari sidik jari, gigi, hingga DNA.

Identifikasi DNA ini, kata Fadil, dilakukan jika identifikasi sidik jari dan gigi tidak mungkin dilakukan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved