Haba Medan

Istri Bripka AF Tak Percaya Suaminya Tewas Bunuh Diri

Keluarga Bripka AF, personel Polres Samosir yang tewas diduga tenggak racun sianida seusai ketahuan tilap uang pajak 2,5 miliar merasa curiga kalau AF

Editor: Muliadi Gani
FOTO: ISTIMEWA
Istri Bripka AS didampingi pengacara usai melapor ke Polda Sumut. 

PROHABA.CO, MEDAN - Keluarga Bripka AF, personel Polres Samosir yang tewas diduga tenggak racun sianida seusai ketahuan tilap uang pajak 2,5 miliar merasa curiga kalau AF bukan bunuh diri, melainkan mengarah dugaan dibunuh.

Kuasa hukum keluarga istri Bripka AF, Fridolin Siahaan mengatakan kecurigaan di antaranya soal pemesanan racun sianida melalui handphone almarhum yang disebut terjadi pada tanggal 23 Januari 2023.

Sedangkan di saat yang sama handphone milik almarhum disita Kapolres Samosir AKBP Yogie.

Atas dasar kecurigaan ini mereka meminta Polda Sumut, yang telah menerima laporan mereka membuka kasus ini secara transparan.

"Jadi kami di sini juga minta pendalaman siapa yang memesan itu karena Hp tersebut telah disita oleh Kapolres tanpa sebab dan tanpa alasan serta tanpa ada surat penyitaan dan lainnya," kata kuasa hukum istri almarhum Bripka AF, Fridolin Siahaan, Selasa (21/3/2023).

Berdasarkan keterangan yang diterima mereka dalam konferensi pers pekan lalu di Polres Samosir, sianida itu dipesan secara online dari Bogor, Jawa Barat.

Kemudian racun tiba pada tanggal 30 Januari atau 7 hari setelah pemesanan.

Baca juga: Oknum Polisi Minum Racun Usai Gelapkan Pajak Rp 2,5 Miliar

Bahkan racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan sekitar pukul 21.49 WIB.

"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di Kantor Samsat Pangururan.

Itu juga kami pertanyakan apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu,"tanyanya.

Kejanggalan lainnya ketika Kapolres Samosir AKBP Yogie menyampaikan di dalam keterangan pers, 14 Maret 2023 jika racun tidak diketahui dari mana.

Sedangkan tim digital forensik menemukan riwayat pencarian google pencarian racun.

Merasa janggal, keluarga mendesak agar Polisi membuktikan kalau racun sianida merupakan milik Bripka AF dengan mengirim bukti pesanan online.

Sampai akhirnya pada 20 Maret 2023 muncul pernyataan kalau racun dibeli dari Bogor melalui Hp almarhum.

Selanjutnya kecurigaan bekas luka memar yang dialami.

Keluarga sempat melihat sejumlah luka tak wajar.

Baca juga: Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong, Ada Foto Korban di Ponsel Istrinya

"Ketika kami desak akhirnya per tanggal 20 Maret 2023 hari Senin mereka membuat keterangan bahwasanya sianida berasal dari toko online yang dipesan almarhum."

Sebelumnya, Bripka AF, anggota Satlantas Polres Samosir ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari 2023.

AF ditemukan tewas setelah tiga hari pergi dari rumah pamit untuk bekerja.

Menurut polisi, AF meninggal karena bunuh diri karena menggelapkan uang pajak kendaraan warga sebesar Rp 2,5 milliar.

Jenni Simorangkir, istri mendiang Bripka AF mengungkapkan suaminya sempat mengaku mendapat ancaman yang ditujukan ke istri dan anak mereka.

Ancaman itu diduga berlangsung saat Polres Samosir tengah mengusut kasus penggelapan pajak kendaraan warga Samosir yang sedang bergulir.

"Sekitar tanggal 3 Februari almarhum datang ke saya, katanya akan menyengsarakan saya dan istri.

Pak Kapolres. Almarhum mengatakan bapak Kapolres," kata Jenni menirukan ucapan almarhum Bripka Arfan, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Pulang Antar Anak Sekolah, Seorang Ayah Bunuh Diri

Atas meninggalnya AF, Jenni berharap kasus ini dibuka secara transparan.

Menurutnya, kematian suaminya itu masih janggal karena sang suami sempat membayar ganti rugi sekitar Rp 700 juta ke Samsat Pangururan.

Kemudian pada 3 Februari 2023 adalah hari terakhir ia dan sang suami.

Saat itu AS pamit bekerja mengenakan kaos dinas Polisi, sepatu dan sepeda motornya.

Namun setelah itu AF tak pernah kembali sampai akhirnya ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisinya pada 6 Februari 2023.

"Saya mohon tolonglah jujur.

Kasihan anakanak saya yang terus-terusan mencari papinya dan sampai sekarang mereka belum percaya kalau papinya sudah meninggal."

(kompas.com/ tribun-medan.com)

Baca juga: Kapolri Perintahkan 5 Oknum Polisi Calo Bintara Dipecat, Sanksi Demosi Dinilai Terlalu Ringan

Baca juga: BEREH, Dua Pemain Judi dan Pembuat Tuak Dieksekusi Cambuk di Aceh Tamiang

Baca juga: BEJAT, Seorang Wanita Hamil Terjaring Razia Bersama Pasangan Mesumnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved