kriminal

Di Duga Hilang Sejak Nov 2021, Ibu Dan Anak Tewas Di Tangan Mbah Slamet dukun Pengganda Uang

Sedikit demi sedikit, kisah para korban pembunuhan terungkap yang di lakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pembuat uang Banjarnegara.

Editor: IKL
Facebook via KOMPAS.com
Theresia (kiri) dan Okta asal Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang diyakini keluarga jadi korban kekejaman dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara. Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahad diyakini milik Theresia Dewi dan anaknya Okta Ali Abrianto yang menghilang sejak November 2021. 

PROHAB.CO-  Sedikit demi sedikit, kisah para korban pembunuhan terungkap yang di lakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pembuat uang Banjarnegara.

Diketahui 12 jenazah ditemukan di hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kegubernuran Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mbah Slamet membunuh 12 korban setelah mengumpulkan uang yang dijanjikan Mbah Slamet melalui metode penggandaan uang.

Sejauh ini, empat korban pembunuhan telah teridentifikasi, sedangkan delapan korban lainnya belum teridentifikasi. Menurut siaran pers Polda Jawa Tengah, keempat korban yang teridentifikasi adalah:


1. Paryanto (53), pria asal Kecamatan Cibadak, Kota Sukabumi, Jawa Barat

2. Irsad (43), laki-laki asal Desa Tanjung Rejo, Rt. 1/IV Negeri Katon Kecamatan Pesawaran Lampung.

3. Wahyu Triningsih (40), perempuan, istri Irsad. 

4. Mulyadi Pratama, 46 tahun, pria asal Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara itu, diketahui dua korban, ibu dan anak asal Magelang, Jawa Tengah, yakni Theresia Dewi (47) dan putranya Okta Ali Abrianto.

Beberapa barang yang terkubur di makam itu diduga milik warga Mertoyudan di Magelang.

Kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan, 64 tahun, mengungkapkan ibu dan anak itu hilang setelah meninggalkan Salatiga pada November 2021. Di Salatiga, Theresia Dew didampingi kedua anaknya, Okta Ali Abrianto dan Claudy.  

Theresia Dewi kemudian berpamitan kepada Claudy akan pergi ke Banjarnegara ditemani Okta Ali Abrianto.

"Kemudian mereka (kedua korban) berpamitan ke Claudy, pamit pergi ke Banjarnegara katanya mau ambil dana (uang)."


"Mereka berangkat ke Banjarnegara naik mobilnya Honda Mobilio," ungkapnya, Sabtu (8/4/2023) dikutip dari TribunJogja.com.


Sejak saat itu, pihak keluarga mengaku kehilangan kontak ibu dan anak itu.

Setelah kasus penemuan 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet, pihak keluarga menduga Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto menjadi korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved