Kriminal

Modus Baru Kejahatan, Mobil Dirampok Setelah Sopir Diracun

Ini merupakan perampokan sopir taksi daring dengan modus membawanya berjalan dulu, diajak makan, lalu makanan dikasih racun kecubung.

Penulis: Redaksi | Editor: Muliadi Gani
KOMPAS/ERIKA KURNIA
Kondisi Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Sabtu (23/4/2022) siang. 

PROHABA.CO, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkap kasus perampokan dan pencurian mobil yang dilakukan di Jalan Tol Jagorawi Kilometer 11 di Cipayung, Jakarta Timur.

Ini merupakan perampokan sopir taksi daring dengan modus membawanya berjalan dulu, diajak makan, lalu makanan dikasih racun kecubung.

Kemudian, korban diturunkan di area istirahat (rest area) di tol. Nahas, korban berakhir tewas.

Korban yang berakhirtewas karena tertabrak kendaraan sebelumnya diracun oleh pelaku yang kemudian kabur membawa harta benda korban.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan kecelakaan yang menimpa pria bernama Suprapto (64) di pinggir jalan Tol Jagorawi, Senin (20/3/2023).

Suprapto dalam kondisi lemah akibat diracun tertabrak kendaraan saat berjalan ke arah badan jalan tol.

Akibat kecelakaan itu, Suprapto pun tewas.

Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Ajun Komisaris Besar Titus Yudho Uly, Kamis (13/4/2023), menjelaskan, dari laporan itu, polisi kemudian menemukan bahwa Suprapto adalah korban perampokan dan pencurian kendaraan.

Baca juga: Baru Kenal di Medsos, Pelajar SMP Dirampok dan Ditinggalkan di Hutan

”Ini adalah perampokan sopir online dengan modus membawa sopir berjalan dulu, diajak makan, lalu makanan dikasih kecubung.

Efek kecubung membuat orang tidak sadar.

Ketika orang tersebut tidak sadar, diturunkanlah orang ini di rest area Cibubur, kemudian ditinggalkan. Ketika ditinggalkan di jalan tol, korban tertabrak,” tutur Titus.

Ia mengakui, ini menjadi modus baru yang pernah mereka temui dalam penanganan kasus kejahatan selama ini.

Penyelidikan kasus ini pun membutuhkan waktu cukup lama karena polisi harus menerapkan investigasi kejahatan secara saintifik dengan melibatkan kedokteran forensik.

”Di sini ada penggunaan racun kecubung.

Jadi, tentunya kami berkoordinasi juga dengan kedokteran forensik untuk memeriksa apakah korban ini benar- benar meninggal karena tertabrak atau karena racunnya, apakah teracun dulu sebelum tertabrak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved