Pelantikan Panglima TNI

Usai Jadi KSAD dengan Jabatan Terpendek, Besok Jenderal Agus Subiyanto Dilantik sebagai Panglima TNI

Jenderal Agus mencetak sejarah baru sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dengan jabatan terpendek atau kurang dari satu bulan.

Editor: Jamaluddin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). 

Jenderal Agus Subiyanto sudah disahkan DPR RI sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki pensiun.

PROHABA.CO, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), akan melantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (22/11/2023) besok.

Jenderal Agus mencetak sejarah baru sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dengan jabatan terpendek atau kurang dari satu bulan.

Penunjukan Agus sebagai Panglima TNI adalah hak prerogatif Kepala Negara Presiden Jokowi.

Jenderal Agus Subiyanto sudah disahkan DPR RI sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki pensiun.

Dikutip dari Tribun Network, menumpangi mobil dinas TNI bintang empat Lexus LX 600, Jenderal Agus tampak menghadiri Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, pada Selasa (21/11/2023) pukul 11.47 WIB.

Suasana sedikit berbeda saat kedatangan Jenderal Agus ke dalam ruang rapat.

Dia tidak diantar pendahulunya Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Padahal, saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Jenderal Agus Subiyanto ditemani duet petinggi TNI-Polri itu.

Hanya saja, Panglima TNI dikawal para ajudan satuan Angkatan Darat terdiri diri satu Letnan Jenderal TNI dan tujuh Mayor Jenderal TNI saat prosesi pengesahan berlangsung.

Mereka di antaranya Koorsahli Kasad Letjen TNI Nyoman Cantiasa, Asrena Kasad Mayjen TNI Kasuri, Asintel Kasad Mayjen TNI Jaka Tandang, Asops Kasad Mayjen TNI Dian Sundiana, Aslat Kasad Mayjen TNI Dwi Darmadi, Aspers Kasad Mayjen TNI Agus Prangarso, Aslog Kasad Mayjen TNI Hari Arif Wibowo, dan Aster Kasad Mayjen TNI Achmad Daniel.

Baca juga: Jenderal Agus Subiyanto Resmi Jadi Panglima TNI, Rencana Pelantikan Besok

Baca juga: DPR Setujui Jenderal Agus Subiyanto Jadi Calon Panglima TNI

Di meja pimpinan Rapat Paripurna, Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, dan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

Sedangkan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak terlihat hadir dalam Rapat Paripurna, Selasa (21/11/2023).

Pengesahan diawali laporan hasil fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto oleh Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid.

"Memberikan persetujuan terhadap calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Aubiyanto sebagai Panglima TNI," kata Meutya.

Ada pun fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto digelar pada 13 November 2023 lalu.

Selain memberi persetujuan terhadap Jenderal Agus Subiyanto, Komisi I DPR RI juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.

Usai Meutya menyampaikan laporan hasil fit and proper test calon Panglima TNI, Puan selaku pimpinan rapat meminta persetujuan hasil fit and proper test itu kepada peserta rapat.

"Sidang dewan yang kami hormati, sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormst, apakah laporsn Komisi I DPR atas hasil uji kelayakan fit and proper test calon panglima TNI tentang pemberhentian Laksamana yudo Margono dan menetapkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon panglima TNI tersebut dapat disetujui?" tanya Puan kepada seratusan anggota DPR yang hadir.

"Setuju," jawab 125 anggota DPR yang hadir dari total 575 orang.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani berharap Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Agus Subiyanto mampu menjaga netralitas di Pemilu 2024.

Baca juga: Jenderal Agus Subiyanto Diusulkan Jadi Calon Panglima TNI, Berikut Sosok Istrinya, Evi Sophia

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Letjen Agus Subiyanto Jadi KSAD

Hal itu disampaikan Puan menanggapi pembentukan panitia kerja (panja) netralitas TNI yang diketuai Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Utut Adianto.

"Jadi memang TNI kami harapkan untuk bisa menunjukan netralitasnya karena sesuai dengan fungsinya Tentara Nasional Indonesia.

Artinya memang nantinya dalam tahun atau bulan politik ini," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

"Kami berharap dengan pergantiannya panglima TNI yang baru bisa menjaga netralitas hal tersebut," lanjut Puan.

Politikus PDIP itu menekankan, netralitas tak cuma ada di TNI, namun seluruh aparat penegak hukum juga mesti menjaga prinsip itu.

"Kami berharap seluruh aparat penegak hukum bisa menjalankan semua itu dengan sebaik baiknya," ujarnya.

Puan menambahkan, aparat yang menjaga netralitas juga sama dengan menjaga demokrasi. Sehingga pemilu akan berlangsung jujur dan adil.

"Kita jalankan pemilu ini secara damai, secara jujur, secara adil, kemudian kita jaga agar pemilu ini bisa berjalan dengan baik dan lancar," pungkasnya.

Jaga Netralitas Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto bakal mengawasi prajuritnya secara ketat agar tidak terlibat dalam politik praktis.

Menurutnya, ada ancaman atau sanksi bagi prajurit jika berpolitik praktis sesuai amanat UU No 30 tahun 2004 tentang TNI.

“Kita akan membuat posko pengaduan di mana kalau masyarakat melihat TNI tidak netral bisa diadukan ke posko tersebut,” tegas Panglima Agus usai Rapat Paripurna.

Selain itu, para prajurit TNI juga dibekali buku saku sebagai pedoman untuk menjaga netralitas di pemilu 2024.

“Kemudian seluruh prajurit sudah kami berikan buku saku khususnya di angkatan darat,” urainya.

Buku saku ini sengaja dibuat demi memastikan netralitas TNI dalam Pemilu 2024 dapat terwujud.

Baca juga: Sosok Letjen Agus Subiyanto, Dikabarkan Jadi KSAD Gantikan Dudung Abdurachman

Jenderal Agus juga memerintahkan setiap komandan satuan untuk melakukan penyuluhan kepada jajarannya terkait netralitas prajurit.

“Buku saku yang bisa dimuat di dalam saku sehingga bisa dibawa kemana-mana dan isinya jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan sesuai dengan UU,” ungkapnya.

“Dan kalau dia melakukan suatu pelanggaran itu seperti yang saya sudah sampaikan dia bisa dipidana atau teguran dari komandan satuannya,” tutur Jenderal Agus.

Di kesempatan itu, Jenderal Agus menyampaikan bakal dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023) besok pukul 10.0 WIB.

Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 ini memiliki sederet pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan seusai dilantik sebagai Panglima TNI.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategis Studies (ISESS), Khairul Fahmi membeberkan tugas prioritas jangka pendek yakni terkait keamanan Pemilu 2024.

Dia mengungkapkan Jenderal Agus harus bisa mengkoordinasikan dan menyiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Misalnya pengamanan distribusi kotak suara dan surat suara ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau kawasan rawan konflik.

"TNI diperlukan dukungannya memperlancar pelaksanaan Pemilu di daerah yang sesuai dengan kriteria tadi," kata Khairul, Selasa (21/11/2023).

Khairul pun meminta agar Jenderal Agus turut bersinergi dengan Polri dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 yang tinggal menghitung bulan ini.

Sinergi ini, sambungnya, diperlukan demi menjaga stabilitas keamanan saat Pemilu 2024.

Kemudian, Khairul turut menyoroti permasalahan konflik yang masih terjadi di Papua yang harus diselesaikan oleh Jenderal Agus Subiyanto.

Dia pun berharap Jenderal Agus dapat menyelesaikan salah satu kasus yang menjadi sorotan yakni ditawannya pilot Susi Air, Philips Mehrtens yang sudah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama hampir 9 bulan.

"Yang belum ada titik terang misalnya soal penyanderaan pilot Selandia Baru, itu kan belum ada titik terang. Apakah yang bersangkutan masih disandera atau sudah bebas, atau seperti apa," tuturnya.

Selain itu, Khairul juga meminta Jenderal Agus untuk mengevaluasi alutsista TNI dalam konteks jatuhnya pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di lereng Gunung Bromo dan mengakibatkan empat pilot gugur. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved