Kecelakaan Pesawat

Transkrip Komunikasi Menara ATC Bandara Haneda dengan Japan Airlines Dirilis, Begini Isinya

Jepang merilis transkrip komunikasi antara menara ATC Bandara Haneda dengan pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai yang terlibat tabrakan.

Editor: Jamaluddin
AFP/RICHARD A BROOKS
Bangkai pesawat Japan Airlines JAL516 yang terbakar di Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, pada Rabu (3/1/2024). 

Berdasarkan transkrip komunikasi tersebut akhirnya diketahui penyebab terjadinya kecelakaan antara kedua pesawat itu.

PROHABA.CO, TOKYO - Kementerian Transportasi Jepang, Rabu (3/1/2024), merilis transkrip komunikasi antara Air Traffic Control (ATC) Tower atau Menara Pengontrol Lalu Lintas Udara Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, dengan pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang yang terlibat dalam tabrakan pada Selasa (2/1/2024).

Berdasarkan transkrip komunikasi tersebut akhirnya diketahui penyebab terjadinya kecelakaan antara kedua pesawat itu.

Dikutip dari Kompas.com, menurut transkrip resmi komunikasi kontrol lalu lintas tersebut, pesawat Penjaga Pantai Jepang ternyata belum diizinkan untuk lepas landas.

Namun, pesawat tersebut hanya diinstuksikan untuk melakukan taxi to holding point atau berjalan pelan ke jalur tunggu, bukan memasuki landasan pacu.

Seperti dikutip dari CNN, berdasarkan transkrip dari Kementerian Transportasi Jepang, kontrol lalu lintas udara Bandara Haneda sudah memberikan izin kepada pesawat penumpang Japan Airlines penerbangan 516 untuk mendarat di landasan pacu 34R pada pukul 17:43:26 waktu setempat.

Namun, transkrip tersebut tidak menunjukkan persetujuan lepas landas yang jelas untuk pesawat Penjaga Pantai Jepang. 

Saat itu, kontrol lalu lintas udara Bandar hanya menginstruksikan pesawat tersebut untuk taxi to holding point (berjalan pelan ke jalur tunggu) sekitar pukul 17:45:11 waktu setempat. 

Sekitar dua menit kemudian, pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai di landasan pacu, menurut catatan waktu pada video pengawasan bandara.

Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito, mengatakan, kecelakaan fatal terjadi ketika Japan Airlines menabrak pesawat Penjaga Pantai setelah mendarat di landasan pacu, menyebabkan pesawat tersebut terbakar hebat.

Untungnya, seluruh penumpang dan kru pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang berhasil dievakuasi dengan selamat.

Namun, lima dari enam awak pesawat yang berada di pesawat Penjaga Pantai yang lebih kecil itu tewas.

Menteri Transportasi Saito kepada wartawan pada Rabu (3/1/2024) mengatakan bahwa insiden tersebut masih diselidiki dan langkah selanjutnya adalah mendengarkan rekaman audio percakapan antara pilot penjaga pantai dan menara pengawas penerbangan.

Dia menambahkan, Kementerian Transportasi Jepang akan mengambil setiap tindakan pencegahan untuk mencegah kecelakaan seperti itu terjadi lagi.

Dalam sebuah briefing setelah konferensi pers Saito, para pejabat dari Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) mengatakan, sudah mengambil rekaman penerbangan dan suara dari pesawat penjaga pantai.

Namun, mereka menyatakan masih mencari rekaman suara dari pesawat JAL.

Faktor lain yang berpotensi diselidiki sebagai bagian dari penyelidikan tabrakan pada Selasa (2/1/2024) itu adalah bahwa lampu landasan pacu mungkin tidak berfungsi, menurut catatan yang tersedia untuk umum.

Lampu itu dikenal sebagai lampu stop bar landasan pacu dan dirancang untuk menghentikan pilot agar tidak salah meluncur ke landasan pacu.

Sebuah buletin untuk pilot mengatakan bahwa lampu stop bar ‘tidak dapat digunakan’ dari landasan pacu C1 hingga C14, yang mencakup landasan pacu tempat pengawas menara Haneda memberi tahu penerbangan penjaga pantai untuk menahan dan menunggu izin lepas landas. Pemberitahuan--atau NOTAM--pertama kali diposting secara publik pada 25 Desember 2023, dan tetap aktif.

Seorang pejabat JTBS kepada wartawan mengatakan, pengawas lalu lintas udara mengizinkan pesawat JAL mendarat di landasan pacu 34R dan menginstruksikan pesawat penjaga pantai untuk bertahan.

Perilisan transkrip tersebut dilakukan setelah Japan Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/1/2024) malam bahwa para awaknya sudah diizinkan untuk mendarat oleh pengawas lalu lintas udara sebelum tabrakan terjadi.

Audio dari LiveATC.net tampaknya merinci awak pesawat yang membacakan kembali perintah untuk mendarat di landasan pacu 34, dengan mengatakan diizinkan mendarat di landasan pacu 34 dengan benar.

Japan Airlines sudah berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan mematikan tersebut.

Para penumpang yang berada di dalam pesawat Japan Airlines, Airbus A350, serta para saksi mata tabrakan tersebut menggambarkan teror yang berganti dengan kelegaan saat semua orang di dalam pesawat selamat.

Yang luar biasa, Japan Airlines mengatakan hanya satu orang di dalam pesawatnya yang mengalami memar, tapi 13 orang meminta konsultasi medis karena ketidaknyamanan fisik.

"Tabrakan di landasan pacu, sebagaimana insiden jenis ini diklasifikasikan, jarang terjadi tetapi bisa menjadi bencana," kata Graham Braithwaite, profesor investigasi keselamatan dan kecelakaan di Cranfield University, Inggris. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar Akhirnya Terungkap",

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved