Sejak Perang Gaza, 12 Persen Tentara Zionis Stres Berat dan 43 Orang Lebih Dilaporkan Bunuh Diri 

Kondisi ini mencerminkan krisis psikologis yang semakin memburuk yang mengancam infrastruktur sumber daya manusia tentara di Israel

PROHABA.CO - Tidak kurang 43 tentara Israel telah melakukan bunuh diri sejak perang di Jalur Gaza, dan 12 persen menderita gangguan stres pascatrauma. 

Demikian sebuah studi di Israel mengungkapkan kondisi sebelumnya dan terkini yang dihadapi tentara zionis.

Bunuh diri di kalangan tentara Israel telah meningkat sejak dimulainya perang di Jalur Gaza. 

Sebuah studi gabungan oleh Universitas Tel Aviv dan tentara mengungkapkan bahwa 12 persen tentara menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Sementara jumlah bunuh diri sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 43 tentara.

Kondisi ini mencerminkan krisis psikologis yang semakin memburuk yang mengancam infrastruktur sumber daya manusia tentara di Israel, menurut i24NEWS.

Situs web Israel menyatakan bahwa pajak perang yang dibayarkan oleh Israel tidak terbatas pada mereka yang terbunuh di medan perang. 

Baca juga: 3 Tentara Israel Termasuk 2 Perwira Tewas dalam Pertempuran di Gaza dan Lebanon, 20 Lainnya Terluka

Tetapi, juga mencakup tentara yang bunuh diri sekembalinya mereka, sebagai akibat dari trauma psikologis.

4 kasus bunuh diri dalam dua minggu

Tentara Israel telah menyaksikan empat kasus bunuh diri dalam waktu kurang dari dua minggu, yang terbaru melibatkan seorang prajurit dari Brigade Nahal di sebuah pangkalan di Israel utara.

Menurut situs web tersebut, dua dari pelaku bunuh diri itu merupakan anggota dinas reguler, dan dua lainnya merupakan anggota cadangan, dan mengakhiri hidup mereka setelah berpartisipasi dalam perang.

Peningkatan signifikan dalam kasus bunuh diri sejak dimulainya perang di Jalur Gaza.

Data menunjukkan bahwa setidaknya 43 tentara telah melakukan bunuh diri sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023, jumlah yang tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sulit bagi mereka yang terdampak trauma untuk kembali bertugas di militer. 

Baca juga: GAWAT, Seorang Tentara Zionis Rudapaksa Rekannya saat Bertugas di Jalur Gaza