Konflik Palestina dan Israel

Ada 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Diungkap oleh Pelapor PBB 

Di sektor teknologi, Microsoft, Alphabet, dan Amazon disebut menyediakan akses luas bagi pemerintah Israel terhadap teknologi komputasi awan

Editor: Misran Asri
SERAMBINEWS.COM/AFP
Seorang tentara Israel mengendarai pengangkut personel lapis baja di perbatasan dengan Jalur Gaza pada 17 Juli 2024 

Di sektor teknologi, Microsoft, Alphabet, dan Amazon disebut menyediakan akses luas bagi pemerintah Israel terhadap teknologi komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI)

PROHABA.CO, JENEWA - Terbaru sebuah laporan dari Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan terdapat 48 perusahaan yang terlibat dalam apa yang disebut "genosida" Israel di Gaza.  

Laporan ini disusun oleh Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, untuk situasi HAM di wilayah pendudukan Palestina, dan telah dipresentasikan dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis lalu. 

Albanese memetakan keterlibatan korporasi global dalam konflik Israel-Palestina yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dalam laporan tersebut. 

“[Pendudukan Israel] telah menjadi lahan uji ideal bagi produsen senjata dan perusahaan teknologi besar—dengan pasokan dan permintaan yang tinggi, minim pengawasan, dan tanpa akuntabilitas,” tulis laporan tersebut. 

“Perusahaan-perusahaan ini bukan hanya terlibat dalam pendudukan, tapi kini bisa jadi bagian dari ekonomi genosida,” tegas Albanese. 

Siapa saja yang terlibat? 

Laporan tersebut menyoroti keterlibatan perusahaan senjata, teknologi, dan infrastruktur yang dinilai menyediakan alat atau layanan penting bagi operasi militer dan pendudukan Israel.

Di sektor teknologi, Microsoft, Alphabet, dan Amazon disebut menyediakan akses luas bagi pemerintah Israel terhadap teknologi komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI). 

Perusahaan IBM juga dituding melatih personel militer dan intelijen serta mengelola basis data biometrik milik Otoritas Kependudukan Israel (PIBA) yang menyimpan data warga Palestina. 

Palantir Technologies, platform perangkat lunak asal AS, juga disebut memberikan teknologi prediktif untuk keputusan otomatis di medan perang. 

Baca juga: Kekejaman Zionis Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan di Rafah, 31 Orang Syahid

Perusahaan itu diduga ikut dalam pemilihan target serangan menggunakan sistem AI seperti “Lavender” dan “Gospel”. 

Sementara itu, Caterpillar, Volvo, HD Hyundai, dan Rada (anak usaha Leonardo, Italia) disebut menyediakan alat berat yang digunakan untuk penghancuran rumah dan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat. 

Platform sewa properti Airbnb dan Booking.com juga masuk dalam daftar karena masih mencantumkan akomodasi di wilayah pendudukan, yang bertentangan dengan hukum internasional. 

Investasi dan keuntungan dari konflik 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved