Liga Italia

Mengenal Klub Milik Orang Indonesia Sukses Promosi ke Serie A Italia, Ini Profil Como 1907

Como 1907 berhasil promosi dari Serie B ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A.

Editor: Jamaluddin
INSTAGRAM/COMOFOOTBALL
Para pemain Como merayakan gol ke gawang Bari pada lanjutan laga Serie B Liga Italia pada Sabtu (13/4/2024) malam WIB. 

Como 1907 kini mengantongi 73 poin, sehingga menempati peringkat kedua klasemen Serie B Italia. Angka tersebut hanya selisih tiga poin dari kampiun Serie B, Parma yang meraih 76 poin.

PROHABA.CO - Como 1907 berhasil promosi dari Serie B ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A.

Hal itu dipastikan setelah Como 1907 bermain imbang 1-1 melawan Cosenza di Stadion Giuseppe Sinigaglia, pada Jumat (10/5/2024).

Dengan hasil itu, mereka kini mengantongi 73 poin, sehingga menempati peringkat kedua klasemen Serie B Italia.

Angka tersebut hanya selisih tiga poin dari kampiun Serie B, Parma yang meraih 76 poin.

Parma dan Como 1907 berhak promosi ke Seria A, sedangkan klub peringkat tiga sampai delapan harus menjalani laga playoff untuk memastikan satu tiket terakhir tampil di kasta tertinggi Liga Italia pada musim depan.

Dikutip dari Kompas.com, apa yang dicapai Como 1907 ini tak lepas dari peran dua konglomerat terkaya Indonesia yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang membelinya melalui Grup Djarum.

Tak hanya Hartono bersaudara, terdapat sejumlah mantan pesepak bola yang ambil andil dalam prestasi Como.

Berikut profil Como 1907, klub milik orang Indonesia yang promosi ke Serie A Italia dikutip dari Kompas.com.

Profil Como 1907

Didirikan pada 25 Mei 1907 silam, klub ini semula bernama Calcio Como yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia, tepi Danau Como, Kota Como, Italia.

Como 1907 memiliki total 30 anggota tim utama dengan rata-rata usia 26 tahun.

Klub ini mengantongi sejumlah prestasi, seperti dua piala Liga Allievi Nazionali, Coppa Italia Serie D dan Serie C, satu juara Serie D, dan tiga kali juara Serie C.

Dikutip dari situs resminya, Como dulu mulai berpartisipasi dalam pertandingan profesional Promotion League pada 1912-1913.

Setahun kemudian, Como masuk ke liga teratas Italia.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, klub mendapat masalah ekonomi sehingga kembali terdegradasi ke divisi kedua dan bahkan masuk Serie C.

Sekitar 1940-1960, Como berulang-ulang mendapatkan tempat dalam Serie A, B, dan C.

Pencapaian terbaiknya baru dirah pada 1975 saat Camo menjuarai Serie A.

Sejak itu, klub beberapa kali meraih hasil positif meski masih naik-turun kompetisi.

Sayangnya, masalah keuangan kembali menghalangi perkembangan Como.

Pada 2005-2006, klub bahkan terdegradasi sampai Serie D dan mengalami kebangkrutan.

Pada 2009-2015, Como mulai mendapat hasil baik sehingga promosi ke Serie C.

Namun, keuangan klub lagi-lagi menjadi penghambat.

Perusahaan Akosua Puni Essien kemudian memenangkan lelang pailit klub.

Perubahan kepemilikan membuat klub berubah menjadi FC Como.

Namun, nama tersebut tidak terdaftar dalam liga, sehingga FC Como harus mulai berlaga pada Serie D 2017-2018.

Pada 4 April 2019, Como kembali diakusisi oleh perusahaan hiburan asal Inggris, SENT Entertaiment Ltd, yang dimiliki Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono dari Grup Djarum.

Perusahaan ini mengubah nama klub menjadi Como 1907.

Hartono bersaudara menyediakan dana, memberikan infrastruktur olahraga baru, memperbaiki stadion, mendirikan akademi pemuda, serta membentuk tim utama yang baik.

Bersama pemilik baru, klub langsung memenangkan Serie D dan promosi ke Serie C setahun kemudian.

Pada akhir 2020-2021, Como memenangkan Serie C dan masuk ke Serie B.

Como 1907 berlaga di Serie B selama dua musim yakni 2021-2022 dan 2022-2023.

Pada akhirnya, klub itu menempati peringkat kedua dan berhak promosi ke Serie A mudim depan.

Usaha memajukan Como 1907

Diberitakan Kompas.id, Sabtu (11/5/2024), Hartono bersaudara membeli Como dengan dana 850.000 euro (Rp 14 miliar) dan membayar utang 150.000 euro (Rp 2,6 miliar).

Di bawah investasi besar-besaran dari konglomerat Indonesia itu, Como cepat meraih hasil positif dan promosi ke Serie A.

Demi Como 1907, Hartono bersaudara rela merekrut nama-nama besar dalam dunia sepak bola untuk berinvestasi dan melatih Como.

Mereka antara lain Cesc Fabregas, Thiery Henry, dan Dennis Wise.

Fabregas merupakan asisten pelatih utama Osian Roberts sekaligus pemegang saham klub, bersama Thierry Henry.

Sementara Dennis Wise bertugas sebagai direktur olahraga klub.

Operasional klub menjadi salah satu senjata Como lolos ke Serie A, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Dennis Wise bekerja sama dengan General Manager, Carlaalberto Ludi merenovasi markas Como Stadion Giuseppe Sinigaglia yang sebelumnya tidak layak pakai.

Pelatih utama Como 1907, Osian Roberts, juga merekrut banyak asisten pelatih.

Mereka adalah Cesc Fabregas serta dua staf pelatih asal Indonesia yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi.

Kolaborasi Osian Roberts dan para asisten menstabilkan kondisi Como, sehingga memastikan klub ini ke Serie A Italia musim depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia",

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved