Penjelasan Kuasa Hukum Arina Winarto Terkait Laporkan Tiko Aryawardhana Atas Dugaan Penggelapan

PROHABA.CO -  Tiko Aryawardhana dilaporkan mantan istrinya, Arina Winarto, atas dugaan penggelapan senilai Rp6,9 Miliar.

Dugaan itu terjadi ketika keduanya masih berstatus suami istri dan Tiko menjabat direktur dalam perusahaan Arina yang tutup pada 2019.

Kuasa hukum AW, mantan istri Tiko Aryawardhana, membenarkan melakukan pengaduan penggelapan yang diduga dilakukan manta suaminya.

Laporan tersebut dilakukan sejak 2022 lalu, sebelum Tiko menikah dengan Bunga Citra Lestari alias BCL. 

Leo Siregar mengungkapkan, ada beberapa saksi yang telah diperiksa terkait kasus ini, termasuk Tiko sebagai terlapor.

Namun ia tidak dapat memastikan kapan Tiko menjalani pemeriksaan kala itu.

Baca juga: Tiko Aryawardhana Suami BCL Dipolisikan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Kuasa hukum mantan istri Tiko Aryawardhana, Arina Winarto mengungkap alasan kliennya melaporkan suami Bunga Citra Lestari ke jalur pidana. 

Alih-alih dilakukan secara perdata, pihak Arina Winarto rupanya tak ingin gegabah menganggap Tiko Aryawardhana sebagai pelaku penggelapan dana senilai Rp6,9 miliar di perusahaan yang dibangun keduanya.

Pengakuan itu dikatakan kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar dikutip dalam YouTube STARPRO Indonesia, Kamis (6/6/2024). 

"Kan ini masih dugaan, AW sendiri ingin kalau pihak kepolisian melihat perkaranya jelas." 

"Berarti memang ada tindak pelanggaran yang mau nggak mau diproses secara hukum yang ada di Indonesia," uajr Leo Siregar. 

Tak hanya itu, Leo Siregar juga mengungkapkan alasan kliennya kembali membahas kasus ini.

Mengingat, laporan polisi tersebut telah dibuat sejak tahun 2022, lalu.

"Ini balik lagi perkara ini tentang perseroan bukan tindak pidana umum butuh yang namanya audit investigasi jadi AW sendiri sibuk dengan hal itu (makanya belum muncul ke publik)," jelas Leo.

Baca juga: Irish Bella Dukung Kenginan Ammar Zoni Direhabilitasi, Harap yang Terbaik untuk Mantan Suaminya

"Apalagi saudara TA menyampaikan 2019 tutup mau nggak mau buku-buku terdahulu harus mengecek lagi."