Nusantara

79 Tahun Indonesia Merdeka, Sebuah Desa di Sulsel Belum Miliki Jaringan Seluler, Warga Andalkan HT

Di era modernisasi dan kecanggihan tekhnologi, serta sistem digitalisasi di Indonesia saat ini, akses di desa tersebut masih sangat terbatas

Editor: Misran Asri
MUH. AMRAN AMIR
Warga desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih merasakan akses yang tidak memadai, warga sama sekali belum merasakan dan menikmati jaringan seluler untuk kebutuhan komunikasi telepon seluler dan internet, Senin (5/8/2024). 

Selain akses jalan yang tidak memadai karena rusak dan belum tersentuh aspal, warga juga belum merasakan jaringan seluler

PROHABA.CO, LUWU - Selama 79 tahun Indonesia merdeka, warga Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, "belum sepenuhnya merdeka".

Dimana hingga saat ini masih merasakan akses yang tidak memadai.

Di era modernisasi dan kecanggihan tekhnologi, serta sistem digitalisasi di Indonesia saat ini, akses di desa tersebut masih sangat terbatas, baik dari segi transportasi maupun akses informasi dan komunikasi.

Di desa ini selain akses jalan yang tidak memadai karena rusak dan belum tersentuh aspal, warga juga sama sekali belum merasakan dan menikmati jaringan seluler untuk kebutuhan komunikasi telepon dan internet.

Salah seorang warga, Jana (30) mengatakan, untuk melakukan komunikasi, warga hanya mengandalkan pesawat radio handy talky yang mereka sebut dengan nama monitor.

“Di sini tidak ada sama sekali yang namanya jaringan telepon seluler, jadi kami hanya gunakan ini handy talky (HT), kalau kami di sini sebut monitor,” ujarnya, Senin (5/8/2024).

Lanjut Jana, warga yang ingin menghubungi keluarganya di luar daerah, harus turun berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua sejauh 3 hingga 4 kilometer di Desa Simbuang untuk mendapatkan sinyal ponsel.

“Kalau mau cari jaringan harus ke luar, ke Desa Simbuang karena hanya di sana ada akses meskipun jauh jaraknya 3 sampai 4 kilometer,” katanya lagi.

Berharap ada jaringan

Menurut Jana, jika kondisi atau jaringan kurang bagus, maka harus melanjutkan perjalanan ke desa berikutnya sejauh 7 kilometer.

“Di sana di Simbuang jaringan kadang bagus kadang juga tidak, jika tidak harus melanjutkan perjalanan sampai dapat jaringan yang bagus,” bebernya.

“Kalau memang perlu dan mendesak ya, tetap ke sana biar hujan dan pakai mantel. Kondisi ini sudah berlangsung lama,” tutur Jana.
Belum adanya akses jaringan komunikasi seluler atau internet, warga berharap agar pemerintah membuat jaringan agar akses warga lancar dalam berkomunikasi.

“Kami menginginkan di sini ada tower atau jaringannya dipasang karena jika itu sudah ada maka anak-anak kami di sini sudah pasti bisa berkomunikasi, sudah bisa semua melakukan apa yang bisa diperlukan terkait kebutuhan dengan sekolahnya,” harap Jana.

Jana mengungkapkan bahwa dengan menggunakan handy talky komunikasi dengan semua warga di desanya sangat terbuka, sementara untuk mendapatkan informasi dari luar sulit mereka dapatkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved